TEMPO.CO, Malang - Pasangan calon inkumben, Rendra Kresna dan Sanusi, untuk sementara unggul dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Malang. Kemenangan sementara itu merujuk pada hasil hitung cepat atau quick count yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Desk Pilkada Pemerintah Kabupaten Malang.
Menggunakan 200 dari 3.672 tempat pemungutan suara sebagai sampel yang dipilih secara acak dan dengan menghitung 111.750 suara yang masuk, LSI menyebutkan bahwa duet Rendra-Sanusi unggul 52 persen suara. Pasangan nomor urut 2, Dewanti Ruparin Diah (istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko) dan Masrifah Hadi, mendapat 44,02 persen. Sedangkan pasangan nomor 3 yang merupakan pasangan independen, Nurcholish dan Muhammad Mufidz, hanya mendapat 3,98 persen suara.
Keunggulan Rendra-Sanusi juga dilaporkan Desk Pilkada Pemerintah Kabupaten Malang pada pukul 17.19 WIB. Rendra-Sanusi mendapat 563.997 suara atau 51,48 persen dari total 1.093.629 suara sah; Dewanti-Masrifah memperoleh 488.071 suara (44,63 persen), dan Nurcholis-Mufidz meraih 3,89 persen.
Adapun suara tidak sah mencapai 27 ribu, dan dengan begitu total pemilih yang menggunakan hak pilihnya melalui 3.672 tempat pemungutan suara (TPS) berjumlah 1.120.629 orang. Pemilih yang absen berjumlah 933.167 orang.
Dalam jumpa pers di rumahnya di Jalan Abdillah Gang VI, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Rendra Kresna menyatakan mensyukuri hasil penghitungan cepat tersebut. Namun ia meminta seluruh pendukungnya untuk bersabar menanti hasil final penghitungan manual oleh KPU Kabupaten Malang.
“Kami tetap menghormati hasil resmi penghitungan suara yang nantinya diumumkan KPU. Terima kasih kepada Allah SWT, terima kasih kepada rakyat yang mendukung saya, terima kasih kepada tim sukses kami, juga terima kasih kepada dua pasangan lainnya karena pemilihan kepala daerah di Kabupaten Malang berlangsung aman dan lancar,” kata Rendra.
Menurut Rendra, biasanya hasil penghitungan cepat tidak terlalu jauh berbeda hasilnya dengan hasil penghitungan resmi oleh KPU. Namun dari dua hasil penghitungan cepat tersebut, tergambar betapa dinamisnya pergerakan suara antara dirinya dan Dewanti karena selisih perolehan suara cukup tipis.
Selain itu, hasil penghitungan cepat tersebut masih di bawah target perolehan suara 64 persen yang dipatok pasangan Rendra-Sanusi. Survei LSI pada 4 Desember lalu mengunggulkan pasangan Rendra-Sanusi dengan 68 persen suara, dengan asumsi semua pemilih mendatangi TPS. Dengan margin of error 5 persen yang dibuat LSI, menurut Rendra, kemungkinan ia dan Sanusi masih bisa dapat 62 persen atau hampir mendekati target perolehan suara buatan mereka.
Optimisme Rendra juga berdasarkan hasil survei Laboratorium Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya bahwa ia dan Sanusi unggul 63 persen, dengan asumsi semua pemilih mendatangi tempat pemungutan suara.
ABDI PURMONO