TEMPO.CO, Trenggalek - Kemenangan Emil Elestianto Dardak di Pilkada Kabupaten Trenggalek menuai tudingan lawannya. Suami artis Arumi Bachsin ini diduga melakukan politik uang dengan memanfaatkan kebutuhan ekonomi masyarakat.
Pujihandi, juru bicara pasangan Kholik–Priyo Handoko, menuding kemenangan Emil dalam pilkada ini tak lepas dari faktor uang. Emil yang berpasangan dengan Mochammad Nur Arifin, menurut Pujihandi, banyak menebar uang dan menghabiskan biaya politik yang tak sedikit untuk mencuri simpati masyarakat. “Saya bisa katakan 80 persen kemenangannya karena duit,” katanya Rabu, 9 Desember 2015.
Pujihandi yang berprofesi sebagai pengacara itu mengatakan pasangan Emil-Arifin menghabiskan dana sangat besar dalam kontes pilkada. Mulai dari pelaksanaan kampanye yang sangat mewah hingga bagi-bagi uang yang diduga dilakukan untuk meraih dukungan masyarakat.
Puji mengingatkan kepada Emil dan Arifin untuk berhati-hati jika mengharapkan pengembalian modal saat menjabat nanti. Apalagi kondisi keuangan Kabupaten Trenggalek tak terlalu besar. “APBD Trenggalek itu kecil, dan pengawasan undang-undang saat ini ketat, hati-hati kalau mau mengembalikan modal.”
Alih-alih membela diri, pasangan Emil dan Arifin justru berterima kasih kepada Kholiq dan Priyo Handoko. Keduanya bahkan menganggap tak perlu menanggapi tudingan itu karena akan memicu permusuhan dan konflik seusai pilkada.
“Soal politik uang saya kira banyak lembaga pengawas yang bisa dikonfirmasi, apakah benar kami melakukan itu atau tidak,” kata Emil.
Emil justru menganggap tudingan itu sebagai pengingat. Ia menegaskan tidak melakukan politik balik modal saat menjabat nanti. Dengan sikapnya ini, Emil berharap bisa mengakhiri perseteruan antarpendukung calon seusai pelaksanaan pilkada.
Arifin meminta kemenangan ini tidak perlu ada perayaan untuk menghormati kubu Kholiq. “Bagaimanapun, Pak Kholiq sudah beriktikad baik ingin membangun Trenggalek,” katanya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara hitung cepat menunjukkan perolehan dukungan Emil sebesar 76 persen dan Kholiq hanya 24 persen. Hasil ini menurut Emil sesuai dengan target dan hasil riset yang dilakukan timnya sebelum pemilihan dilakukan.
HARI TRI WASONO