TEMPO.CO, Surabaya - Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana dipastikan menang telak berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Surabaya Consulting Groups (SCG). Risma pun diminta memberikan pidato kemenangan di posko pusat tim pemenangan Risma-Whisnu yang juga kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya.
Disambut ratusan relawan dan saksi yang hadir saat itu, pasangan ini keluar dengan senyum lebarnya. Keduanya kemudian naik ke panggung kehormatan yang telah disiapkan tim pemenangannya. Di panggung, Risma terlihat senang dan sangat terhormat bisa berpidato lantang di tengah-tengah pendukungnya.
Risma membuka pidato itu dengan mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya karena masih dipercaya memimpin Kota Surabaya. Bahkan Risma meminta masyarakat Surabaya kembali bersatu membangun Kota Surabaya menjadi lebih baik dan maju lagi ke depan.
“Pasangan nomor urut 1 juga, mari kita bangun dan teruskan pembangunan Kota Surabaya,” kata Risma disambut tepuk tangan para pendukungnya yang rata-rata berkaus merah.
Kemenangan yang diraihnya itu, ucap dia, merupakan sebuah amanah yang harus dijawab dengan diteruskannya pembangunan Kota Surabaya. “Jadi ini bukan lagi masalah menang atau kalah,” ujarnya.
Bahkan Risma meminta lawannya, Rasiyo-Lucy Kurniasari, menghilangkan permusuhan yang muncul dalam pilkada Surabaya. Hal itu, tutur dia, merupakan hal wajar dalam kompetisi. Maka, setelah pilkada digelar, permusuhan harus segera dihilangkan.
“Jadi, mulai besok pagi, kita harus membangun Kota Surabaya lebih baik lagi,” ucap Risma sambil menunjukkan tiga jarinya. “Sekarang bukan satu atau dua jari lagi, tapi tiga jari.”
Adapun calon Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, yang mendampingi Risma juga mengatakan pihaknya sudah sepakat tidak mengunggul-unggulkan sebuah kemenangan dalam pilkada Surabaya. Ia pun mengaku akan merangkul semua pendukung, baik pendukung Rasiyo-Lucy maupun pendukungnya. “Kemenangan hari ini adalah kemenangan rakyat Kota Surabaya,” ujarnya.
Alasannya, tanpa adanya pendukung kedua pasangan calon, pilkada Surabaya tak akan sukses. Jadi dia berharap semua pihak bersama-sama membangun Kota Surabaya supaya lebih maju dan sejahtera.
MOHAMMAD SYARRAFAH