TEMPO.CO, Situbondo - Momentum pemilihan kepala daerah serentak dijadikan obyek judi bagi para bandar kelas kakap. Salah satunya di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Menurut keterangan sumber Tempo, uang yang dipertaruhkan dalam perjudian itu mencapai ratusan juta rupiah.
Sumber itu berujar bahwa ada tiga petaruh besar yang bakal berjudi. Nilai taruhannya mencapai Rp 500 juta. "Pertarungan memperoleh suara terbanyak di pilkada Situbondo berlangsung sengit," kata MD, sumber di lingkup internal penjudi pilkada, Selasa, 8 Desember 2015.
MD membisikkan, tiga petaruh besar yang bakal memasang uangnya itu berasal dari Banyuwangi, Lumajang, dan Gresik. Masing-masing petaruh, kata dia, sudah menjatuhkan pilihannya kepada kandidat yang dijagokan. Tiap petaruh punya "pengecek suara" di lapangan yang memegang data kecenderungan suara pemilih.
Pengecek suara inilah yang merekomendasikan kepada bandar kakap agar memegang calon yang diramal bakal memenangi pilkada. Hingga H-1 pencoblosan, MD, yang juga pengecek suara lapangan, belum dapat memastikan pemenangnya. "Selisih suara pemenang dengan yang di bawahnya masih tipis," tuturnya.
Pilkada Situbondo diikuti tiga pasangan calon, yakni R. Abdullah Faqih Gufron-Untung, yang diusung PDI Perjuangan dan Demokrat; Abdullah Hamid Wahid-Fadil Muzakki, yang dicalonkan Partai Persatuan Pembangunan dan Gerindra; serta Dadang Wigiarto-Yoyok Mulyadi, yang dicalonkan Partai Kebangkitan Bangsa.
Data KPU Situbondo menyebutkan jumlah pemilih berdasarkan Daftar Pemilih Tetap sebanyak 505.222. Adapun jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 1.754 dan tersebar di 17 kecamatan.
DAVID PRIYASIDHARTA