TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta John F. Keban mengaku khawatir efek kasus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto. Pamor Novanto yang buruk gara-gara kasus "papa minta saham" bakal berimbas pada hasil pemilihan kepala daerah yang digelar Rabu, 9 Desember 2015.
“Bagaimana enggak khawatir. Kasus Nonanto jelas ada pengaruhnya karena publik dan hampir seluruh media massa menyorotinya,” ujar Keban di Yogyakarta, Selasa, 8 Desember 2015. Novanto yang juga Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali saat ini tengah terjerat dugaan pelanggaran etik lantaran mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pencatutan itu berkaitan dengan lobi-lobi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Novanto bersama pengusaha minyak M. Riza Chalid bertemu dengan Maroef Sjamsoeddin, bos PT Freeport. Dalam pertemuan itu, antara lain membicarakan jatah saham sebesar 20 persen untuk Presiden dan Wakil Presiden.
Buruknya citra Novanto juga dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan yang minta berlangsung secara tertutup. “Akrobat-akrobat politik dalam proses sidang tertutup itu kemudian dinilai mengecewakan publik. Ini makin menjadi sorotan dan jelas ada pengaruhnya dalam pilkada,” ujar Keban.
Pemilihan kepala daerah serentak di wilayah Yogyakarta berlangsung di tiga kabupaten, yaitu Gunungkidul, Sleman, dan Bantul. Di Kabupaten Gunungkidul, Golkar mengusung kadernya bernama Badingah, yang juga inkumben.
Sedangkan di Kabupaten Bantul, Golkar menjadi penyokong utama pasangan inkumben dari PDIP, Sri Suryawidhati, yang berpasangan dengan mantan Asisten I Bidang Pemerintahan Bantul Misbakhul Munir. Di Kabupaten Sleman, Golkar juga menjadi penyokong utama inkumben Sri Purnomo yang berpasangan dengan Sri Muslimatun.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Gunungkidul Heri Nugroho tak sependapat dengan Kaben. Dia tak percaya jika kasus yang membelit Setya Novanto itu akan mempengaruhi hasil pilkada di daerah. “Konstelasi kasusnya beda, kasus Setya Novanto itu di pusat, pilkada ini urusan figur daerah, tak ada korelasinya akan berpengaruh,” ujar Heri.
PRIBADI WICAKSONO