TEMPO.CO, Bogor - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan serangan fajar dalam pemilihan kepala daerah serentak akan terjadi dalam dua hari terakhir sebelum hari-H. Menurut dia, Kementerian Dalam Negeri sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi.
"Akhir November ini pencairan dana bansos sangat luar biasa, saya yakin pasti sisa dua hari ini pasti akan ada serangan fajar," kata Tjahjo setelah menggelar rapat paripurna di Istana Bogor, Selasa, 8 Desember 2015. Tjahjo mengatakan meski di dalam undang-undang istilah politik uang tidak diatur, tapi kepolisian sudah bersiap melakukan langkah jika ditemukan pelanggaran. "Seperti di Indramayu, sejumlah daerah trennya memang menarik," katanya.
Untuk mencegah terjadinya politik uang, tim pemantau, kata Tjahjo, baik dari Badan Pengawas Pemilu maupun kepolisian sudah melakukan langkah-langkah pencegahan. Kemendagri juga sudah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk terus bersiaga sebagai upaya pengamanan. Tjahjo yakin politik uang tidak akan terjadi secara masif. Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum sudah mengatur penggunaan dana kampanye. "Semua sama rata, besarnya sama. Kampanye juga tidak hura-hura," katanya.
Pemerintah, kata Tjahjo, mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam proses pilkada, mulai dari tim sukses pasangan calon, partai politik, masyarakat, pers, dan para pengamat untuk saling mengingatkan agar pola-pola politik uang sepenuhnya ditinggalkan.
Siang ini, presiden menggelar rapat paripurna dengan sejumlah topik termasuk penyelenggaraan pilkada. Rapat paripurna dilakukan untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan pilkada serentak yang akan digelar esok. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan presiden dijadwalkan akan melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi pilkada serentak esok.
Baca Juga:
ANANDA TERESIA
