TEMPO.CO, Jakarta - Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, merilis dua hasil survei yang dilakukan pada November lalu. Hasilnya, pasangan Risma-Whisnu menang telak atas penantangnya, Rasiyo-Lucy Kurniasari.
“Hasil survei ini menambah optimisme kami untuk terus mengawal pencoblosan nanti,” kata Direktur Eksekutif SCG Consulting Didik Prasetiyono saat jumpa pers di kantor tim pemenangan Risma-Whisnu, Jalan Kapuas, Surabaya, Senin, 7 Desember 2015.
Menurut Didik, dua survei itu dilakukan SCG (Surabaya Consulting Group) dan Indo Barometer. Dari hasil survei SCG, elektabilitas Risma-Whisnu sebesar 94 persen dan Rasiyo-Lucy 6 persen. Survei ini dilakukan dengan metodologi stratified random sampling terhadap WNI berusia 17 tahun ke atas dengan jumlah koresponden 600 orang, yang tersebar di seluruh Surabaya.
“Tingkat MoE (margin of error) sekitar 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” katanya.
Didik mengatakan survei tersebut dilakukan pada 11-19 November 2015 dengan basis sampling menggunakan stratified random by-name by-address Daftar Pemilih Sementara pilkada Surabaya 2015.
Adapun hasil survei dari Indo Barometer menunjukan elektabilitas Risma-Whisnu mencapai 82,3 persen dan Rasiyo-Lucy Kurniasari 4,5 persen. Sedangkan 12,9 persen belum memutuskan pilihannya. Survei ini dilakukan pada 8-13 November 2015 dengan metode penarikan sampel multistage random sampling dengan jumlah responden 400 warga Kota Surabaya.
“Margin of error-nya sebesar 5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara tatap muka serta menggunakan kuesioner,” tuturnya.
Didik mengklaim hasil survei dari dua lembaga itu independen dan kredibel. Dia sesumbar siap membuka hasil survei dan berani beradu audit metodologi. "Mari uji reliabilitas dan validitas survei saat pencoblosan pada 9 Desember 2015. Kami yakin metodologi ilmiah yang kami pakai sudah terukur dan patut,” tuturnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH