TEMPO.CO, Balikpapan - Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Utara mengaku kesulitan mendistribusikan logistik pemilihan gubernur dan wakilnya di lima daerah, yakni Kabupaten Tarakan, Malinau, Nunukan, Bulungan, dan Tana Tidung. Wilayah yang luas merupakan faktor utama sulitnya menyalurkan logistik pemilihan kepala daerah di provinsi termuda Indonesia tersebut.
“Distribusi logistik di Kalimantan Utara memang menjadi masalah sendiri,” kata KPU Kalimatan Utara Suryanata Al Islami, Sabtu, 5 Desember 2015.
Menurut Suryanata, banyak wilayah di Kalimantan Utara yang hanya bisa dijangkau lewat transportasi udara dan sungai. Karena itu pengiriman logistik melalui transportasi udara dan sungai juga harus disesuaikan dengan waktu serta pelaksanaannya.
Dua daerah menjadi perhatian KPU Kalimantan Utara ialah Malinau dan Nunukan. Sebab dua-duanya hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara dan speed boat yang membelah Sungai Palas. KPU Kalimantan Utara juga meminjam pesawat kepolisian untuk menyalurkan logistik ke Krayan dan Krayan Selatan, Nunukan. “Krayan dan Krayan Selatan berada di dua pulau berbeda. Pesawat reguler juga jarang ke sana,” ujarnya.
Demikian pula penyaluran logistik ke Sungai Boh, Kayan Hulu, Kayan Hilir, dan Kayan Selatan di Malinau juga ditempuh dengan pesawat. Sesampainya di Kayan Hilir, kata Suryanata, petugas berpindah pesawat untuk melanjutkan pengiriman logistik di dua tempat pemungutan suara di Desa Sule Pipa.
“Petugas juga menembus arung jeram di Kecamatan Bahau dan Pujungan. Risiko kecelakaan tinggi, apalagi mereka tanpa asuransi,” ujarnya.
Tingginya tingkat kesulitan penyelenggaraan pilkada Kalimantan Utara, kata Suryanata, membuat anggaran yang diajukan cukup besar. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menganggarkan Rp 92 miliar dalam penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur tersebut.
Suryanata memastikan lokasi terjauh sudah menerima distribusi logistik. Sejumlah daerah dengan tingkat kesulitan rendah mendapatkan prioritas terakhir dalam proses distribusinya. “Seperti Tarakan, Bulungan, dan Tana Tidung bisa dijangkau dengan mudah, sehingga distribusi logistik bisa mulai disalurkan pada H-1 jelang pemungutan suara,” ujarnya.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara digelar bersamaan pilkada serentak pada 9 Desember 2015 dengan jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 432.196 jiwa. Pilkada Kalimantan Utara diikuti dua pasangan calon, yakni Jusuf S.K.-Marthin Billa dan Irianto Lambrie-Udin H.
S.G. WIBISONO