TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur memantau khusus dua daerah dari 19 kota dan kabupaten yang menggelar pemilihan kepala daerah serentak pada tanggal 9 Desember. Kedua daerah itu adalah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Mojokerto.
"Kami fokusnya di sana," kata Kepala Bidang Humas Polisi Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Argo Yuwono ketika dihubungi Tempo, Jumat, 4 Desember 2015.
Menurut Argo, kerawanan yang terjadi di Kabupaten Mojokerto karena salah satu calon Bupati Mojokerto telah dicoret oleh KPU. Pencoretan ini kemudian dikhawatirkan akan menimbulkan konflik sehingga keamanan dapat terganggu. "Kami akan mengamankan situasinya biar kondusif," ujar Argo.
Menurut Argo, selain Kabupaten Mojokerto, polisi juga akan memfokuskan pada daerah Kabupaten Banyuwangi. Hal ini dirasa perlu karena beberapa waktu yang lalu terjadi kerusuhan akibat adanya penolakan penambangan emas oleh PT Bumi Suksesindo. "Kalau di Banyuwangi yang kami amankan ada dua yaitu masalah penambangan emasnya dan pilkada serentak jadi dobel," katanya.
Akan tetapi, Argo menjelaskan, meski polisi fokus pada kedua daerah tersebut, polisi juga akan tetap mengutamakan 17 kota dan kabupaten yang juga menggelar pilkada serentak. "Daerah yang menggelar pilkada serentak akan kami amankan dengan baik."
Untuk mengamankan pilkada serentak Polda Jawa Timur akan menyiagakan sekitar 21.143 personelnya. Sedangkan pihak TNI juga akan mengerahkan 6.210 aparatnya. Petugas Polri dan TNI itu akan disebar pada 3.358 desa dengan jumlah tempat pemungutan suara sekitar 39.752 TPS.
EDWIN FAJERIAL