TEMPO.CO, Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tidak berada di daerahnya pada akhir masa kampanye pada Sabtu, 5 Desember 2015. Wanita yang biasa disapa Risma, yang berpasangan dengan Whisnu Sakti Buana, itu justru mendapat tugas khusus dari Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ikut dalam kampanye akbar di Jambi.
Juru bicara tim pemenangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, menjelaskan DPP PDI Perjuangan mengutus Risma menghadiri kampanye akbar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus dan Edi Purwanto (HBA-Edi).
Hasan Basri Agus merupakan calon inkumben. Sedangkan Edi adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Provinsi Jambi. “Ibu Risma mendapat tugas khusus dari DPP PDIP,” kata Didik kepada Tempo, Jumat, 4 Desember 2015.
Menurut Didik, alasan DPP PDI Perjuangan memilih Risma untuk membantu kampanye akbar di Jambi didasarkan pada hasil survei di internal PDI Perjuangan. Kehadiran Risma akan meningkatkan elektabilitas pasangan HBA-Edi.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan PDI Perjuangan, pemilih di Jambi banyak yang berasal dari Jawa yang menjadi transmigran di Jambi. “Ibu Risma diyakini bisa mendongkrak elektabilitas HBA-Edi,” ujar Didik.
Popularitas Risma, kata Didik, sangat mengejutkan. Dengan modal popularitas yang tinggi, Risma dipercaya berkampanye akbar di daerah lain. Fakta itu adalah yang pertama di Indonesia, seorang calon kepala daerah dari salah satu daerah berkampanye di daerah lain karena memiliki pengaruh elektabilitasnya. “Itu, kan, hebat,” ucap Didik.
Dalam kampanye akbar di Jambi, Risma tampil bersama sejumlah petinggi DPP PDI Perjuangan. Ada pula Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarnoputri, yang lebih dikenal Puti Guntur Soekarno, yang merupakan anak pertama Guntur Soekarno Putra.
MOHAMMAD SYARRAFAH