TEMPO.CO, Trenggalek – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Trenggalek makin panas, sepekan menjelang hari pencoblosan. Kedua kubu kandidat saling tuding.
Pasangan Calon Bupati Trenggalek, Kholiq-Priyo Handoko, mengaku percaya diri dengan juru kampanye lokal. Mereka menegaskan tidak perlu mendatangkan juru kampanye nasional untuk menandingi lawan mereka, Emil Elestianto Dardak, yang juga suami artis molek Arumi Bachsin.
Pujihandi, juru bicara tim pemenangan Kholiq – Priyo Handoko, bahkan mengklaim, berdasarkan survei internal terakhir, kenaikan jumlah pendukung pasangan tersebut sudah merata. Puji optimistis menang kendati perolehan suaranya di bawah 55 persen. “Kami menang tipis atas mereka,” katanya kepada Tempo, Kamis, 3 Desember 2015.
Menurutnya, Kholiq – Priyo berhasil membangun basis massa di perdesaan. Mereka adalah kelompok orang tua dan pesantren yang terang-terangan mendukung calon kepala daerah yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa tersebut. Salah satu faktor dukungan itu, kata Pujihandi, keinginan masyarakat Trenggalek untuk menjaga kearifan lokal dari pengaruh modernisasi budaya yang dibawa Emil dan Arumi.
Sebelumnya, pasangan Emil-Nur Arifin memang disebut mendukung acara Trenggalek Specta Run (Colour Run). Acara lari yang diikuti ribuan muda-mudi dan dihadiri oleh pasangan Emil, Mochamad Nur Arifin, pada akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Pujihandi menuding acara itu adalah upaya pasangan Amil-Nur Arifin untuk menggusur budaya lokal yang santun. Di acara tersebut, muda-mudi berlomba lari sambil menabur-naburkan pewarna ke sesama peserta. “Akibat acara itu banyak orang tua dan pesantren yang tak simpatik pada Arifin,” tutur Pujihandi.
Pujihandi menilai pasangan Emil – Arifin salah sasaran jika memanfaatkan lomba lari itu untuk menggaet pemilih pemula. Sebab para pengunjung yang datang rata-rata masih berusia di bawah 17 tahun yang tak punya hak suara.
Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Trenggalek Doding Rahmadi mengatakan klaim Pujihandi tidak memiliki dasar. Sebab Pujihandi dianggap tidak menyertakan bukti survei yang bisa dipertanggungjawabkan. “Survei kami Emil - Arifin justru menang 70 persen,” ucapnya.
Panitia Trenggalek Specta Run, Novi Vernia, berujar kehadiran Arifin dalam acara tersebut dalam kapasitas sebagai undangan. Arifin diharapkan menjadi teladan bagi remaja Trenggalek untuk menapak kesuksesan di usia muda. Arifin memang dikenal sebagai pengusaha yang memiliki banyak industri. “Mas Arifin tidak terlibat dalam penyelenggaraan itu, hanya sebagai undangan,” katanya.
HARI TRI WASONO