TEMPO.CO, Kediri - Tidak diunggulkan Lingkaran Survei Indonesia, pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Kediri, Ari Purnomo Adi-Arifin Tafsir, cuek. Pesaing calon bupati inkumben, Haryanti Sutrisno, itu menilai LSI menafikan banyaknya masyarakat yang menginginkan perubahan dan tak mau dikuasai dinasti politik.
Sekretaris Partai Amanat Nasional Kabupaten Kediri Iskak Maulana mengaku tak ambil pusing atas hasil survei LSI. Ia mensinyalir sigi yang dilakukan LSI tersebut pesanan pihak tertentu.
Survei LSI pada 29 Oktober -4 November 2015 itu menyebutkan Ari Purnomo-Arifin yang diusung PAN dan Partai Gerakan Indonesia Raya hanya mendapat 11,8 persen dukungan masyarakat. “Kita punya survei sendiri yang cukup kredibel dan bukan pesanan,” kata Iskak kepada Tempo, Kamis, 12 November 2015.
Menurut Iskak, hasil survei LSI yang paling jauh selisih angkanya dibanding hasil survei beberapa lembaga lain. Dia mengklaim survei yang dilakukan Kepolisian Resor Kediri tidak sama dengan LSI. "Kami mengabaikan survei LSI dan fokus menggarap masyarakat di lapisan bawah," ucapnya.
Meski sering dituding sebagai calon boneka, Iskak optimistis bisa menggalang kekuatan untuk menumbangkan Haryanti, yang mewarisi jabatan suaminya, Sutrisno. “Meski hanya semut, kalau bersatu, bisa memunculkan kekuatan besar,” ujarnya.
Iskak juga mengimbau masyarakat calon pemilih agar mempunyai sikap sendiri dan tidak tergoda iming-iming uang.
Pilkada Kediri diikuti dua pasangan calon, yakni Haryanti-Masykuri dan Ari Purnomo-Arifin. Haryanti-Masykuri diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, dan Partai Kebangkitan Bangsa.
HARI TRI WASONO