TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo heran dengan situasi masyarakat yang masih terlihat sepi meski pilkada serentak akan segera diselenggarakan pada Desember mendatang. Presiden berharap ketenangan ini menjadi tanda pemilihan berjalan damai dan demokratis. "Mestinya kan pilkada itu ada pestanya. Apa semua merasa sepi juga?" kata Presiden Jokowi saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2015 di Ecopark, Ancol, Kamis,12 November 2015.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi berharap pergantian kepala daerah di Indonesia dapat berjalan secara jujur dan adil sehingga dapat diperoleh pemimpin yang bisa memenuhi kesejahteraan rakyat yang ia pimpin. Karena itu untuk menjaga agar pemilu yang akan digelar pada 9 Desember 2015 berjalan kondusif, Jokowi meminta agar aparat penegak hukum melakukan upaya pencegahan terjadinya konflik sedini mungkin.
"Saya minta kepada para aparat keamanan, baik TNI, Polri, pemantau pemilu, jangan berperan seperti pemadam kebakaran. Lakukan antisipasi sehingga gangguan dalam pilkada bisa dicegah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi juga meminta kepada penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu menjamin pelaksanaan pemilu dapat berjalan jujur dan adil. "Untuk penyelenggaraan pemilu agar dapat berjalan dengan aman dan lancar, saya harap KPU dan Bawaslu bekerja dengan baik terutama dalam penetapan daftar pemilih tetap (DPT), kampanye, dan distribusi logistik. Dan hendaknya tetap bersikap independen," ujar Jokowi.
Tercatat 269 daerah mengikuti pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015. Termasuk tiga daerah dengan calon kepala daerah tunggal, yakni Kabupaten Blitar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.
DESTRIANITA K.