TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku belum menyiapkan syukuran atas kemenangannya karena mengalahkan pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta. "Kami tidak siapkan syukuran (kemenangan) sampai ada putusan (dari KPU DKI Jakarta)," ujar Anies saat menghadiri acara ulang tahun Partai Keadilan Sejahtera pada Minggu, 30 April 2017.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebelumnya berencana untuk menetapkan pasangan gubernur baru DKI Jakarta pada 5 Mei mendatang. Anies bakal menunggu pengumuman itu. Ia tak ingin terburu-buru mendahului takdir.
Bagi dia, menunda syukuran kemenangan adalah bagian dari adab dan etika. Sehingga ia akan mengikuti semua rentetan proses yang harus dilalui tahap demi tahap. "Jangan mendahului takdir," kata Anies.
Anies juga belum bersedia secara rinci menjawab program kerjanya kelak. Menurut dia, saat ini belum waktunya membahas masalah itu. Beberapa pertanyaan wartawan terkait rencana kerja, Anies hanya menimpali dengan senyuman dan menjawab nanti.
Baca: Presiden PKS: Kemenangan Pilkada DKI Mewakili Rakyat Tertindas
Begitupun ketika ia ditanya terkait e-budgeting Pemerintah DKI Jakarta yang telah disusun oleh Ahok. Dia masih enggan berkomentar apakah program itu akan direvisi. Nantinya, selama awal-awal pemerintahan, dia tak bisa merombak serta-merta APBD DKI Jakarta, mengingat telah dimasukkan ke dalam e-budgeting yang terhubung dengan berbagai lembaga termasuk KPK.
Anies hanya mengomentari terkait partisipasi pemilih di DKI Jakarta yang meningkat. Menurut dia, itu adalah rekor baru dan warga Jakarta menjadi lebih dewasa. "Bahkan diiming-iming apapun ditolak warga, ini jadi contoh bagi tempat lain, demokrasi yang lebih baik."
Sehari sebelumnya, KPU DKI Jakarta menyelesaikan tahapan rekapitulasi penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno dipastikan mengungguli Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyebutkan Ahok-Djarot mendapatkan 2.350.366 suara sedangkan pasangan Anies-Sandi mendapatkan 3.240.987 suara. Total suara sah mencapai 5.591.353. "Saya garis bawahi rincian pasangan calon pasangan Pak Basuki-Djarot memperoleh suara 42,04 persen. Kemudian pasangan Anies-Sandi memperoleh 57,96 persen," kata Sumarno di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu 29 April 2017.
AVIT HIDAYAT | ARKHELAUS W.