TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan tak tertarik untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur dalam pemilihan kepala daerah serentak 2018. Padahal, setelah kekalahan di pilkada DKI, namanya sering disebut bakal menggantikan Gubernur Soekarwo. "Enggak mikirin. Enggak usahlah itu," kata Djarot saat ditemui di ruang publik terpadu ramah anak Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu, 29 April 2017.
Djarot tampil di pilkada DKI 2017 bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon inkumben. Meski Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta belum mengumumkan pemenang pilkada, tapi berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dalam perolehan suara.
Baca: Kalah di DKI, Djarot Tak Masuk Bursa Pilgub Jawa Timur Versi PDIP
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Novri Susan, sebelumnya berpendapat, Djarot sangat berpeluang maju sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur. Alasannya, Djarot adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang masih memiliki ikatan emosional dengan warga Jawa Timur. Apalagi Djarot pernah menjadi Wali Kota Blitar dua periode.
Selain itu, keikutsertaan Djarot dalam pilkada DKI Jakarta turut mendongkrak tingkat popularitasnya secara nasional. Sehingga Novri menilai peluang Djarot terbuka lebar untuk dicalonkan oleh partainya di pilkada Jawa Timur.
FRISKI RIANA