TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (PP Ikastara) mengambil sikap terhadap alumni yang mengirim bunga kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas nama organisasi. Mereka menyarankan alumni menggunakan nama pribadi karena PP Ikastara merupakan organisasi nonpartisan.
“Ikastara mempersilakan alumni yang ingin berterima kasih kepada Ahok-Djarot dan mengirimkan karangan bunga, tapi atas nama pribadi atau perusahaannya,” kata Ketua Umum PP Ikastara M. Rachmat Kaimuddin melalui siaran pers, Kamis, 27 April 2017. PP Ikastara meminta alumni tidak mengatasnamakan atau membawa-bawa nama Ikastara.
Baca:
Beredar Screenshot Ahok Pesan Karangan Bunga, Ahok Bilang Ini
Nilai Karangan Bunga untuk Ahok Mencapai Rp 1,5 Miliar
Siaran pers itu dikeluarkan terkait dengan adanya karangan bunga ucapan terima kasih kepada Ahok-Djarot yang mengatasnamakan alumni SMA Taruna Nusantara di Balai Kota. Padahal selama ini organisasi itu tidak pernah membuat keputusan mengirimkan karangan bunga untuk Ahok-Djarot.
Menurut Rachmat, setiap aktivitas resmi yang mengatasnamakan alumni SMA Taruna Nusantara hanya dapat dilakukan melalui koordinasi dan persetujuan PP Ikastara atau organ-organ pendukungnya. Baik di tingkat cabang, badan otonom, maupun badan semi otonom.
Baca juga:
Karangan Bunga untuk Ahok Akan Dibiarkan Sampai Layu
Dapat 1.000 Karangan Bunga, Ahok: Bingung Mau Diapain...
“Ikastara adalah satu-satunya organisasi alumni SMA Taruna Nusantara,” ujarnya. Organisasi itu didirikan pada 1994 dengan jumlah anggota 6.840 alumnus dari 24 angkatan.
Ikastara mendukung jika alumni SMA Taruna Nusantara memberikan karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara, dan dunia. Termasuk mendukung anggota bekerja sama dengan berbagai pihak mengedepankan kehormatan, aturan organisasi, dan peraturan hukum di mana pun alumni mengabdi. “Namun Ikastara merupakan organisasi nonpartisan, tidak memiliki afiliasi politik dengan pihak mana pun,” ucapnya.
AVIT HIDAYAT