Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok-Djarot Kalah Pilkada DKI, Ini Analisis Pakar Statistik  

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Pakar politik Philips Vermonte (tengah) dan ahli statistik Dirga Ardiansa (kanan) dalam diskusi pada acara bertajuk
Pakar politik Philips Vermonte (tengah) dan ahli statistik Dirga Ardiansa (kanan) dalam diskusi pada acara bertajuk "Hitung Cepat Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Putaran Dua" oleh Tempo yang berlangsung di Gedung Tempo, Palmerah Barat, Jakarta, 19 April 2017. Tempo/Zara Amelia
Iklan

TEMPO.COJakarta - Pasangan urut nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, sebenarnya memiliki kesempatan menang dalam putaran kedua pilkada DKI Jakarta. Namun, karena tidak memiliki strategi komunikasi yang baik, kemenangan itu sulit dicapai. “Strategi komunikasi tersebut harus meraih simpati banyak orang untuk memiliki kursi gubernur,” kata ahli statistik sosial dari Universitas Indonesia, Dirga Ardiansa, Rabu, 19 April 2017.

Pendapat Dirga itu disampaikan dalam diskusi bertajuk "Hitung Cepat Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua" yang digelar di Gedung Tempo, Palmerah Barat, Jakarta. Berdasarkan hasil penghitungan cepat, perolehan suara Ahok-Djarot di bawah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Penghitungan cepat itu dilakukan oleh tiga lembaga survei, yakni Indikator Politik, Pollmark, dan LSI Denny JA. 

Simak: Hasil Quick Count atau Hitung Cepat Pilkada DKI 2017

Menurut Dirga, pasangan Ahok-Djarot juga seharusnya menawarkan kebijakan yang memprioritaskan masyarakat kalangan bawah. “Komunikasi tersebut didukung dengan kebijakan yang tidak menekan kaum bawah, seperti reklamasi dan penggusuran,” ucap pria yang juga menjadi Manajer Riset Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI ini. “Jadi bukan persoalan minoritas, melainkan kebijakannya yang tidak populer di masyarakat.”

Baca: Kalah dalam Survei, Ahok: Saya Masih Gubernur Sampai Oktober

Pakar politik, Philips J. Vermonte, yang juga menjadi pembicara dalam diskusi ini, justru menilai isu minoritas menjadi penentu kekalahan Ahok-Djarot. “Ini membuktikan tidak adanya kesempatan yang sama bagi kaum double minoritas seperti Pak Ahok,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Philips, kekalahan Ahok itu bisa menjadi preseden bagi kaum minoritas yang ingin terjun ke dunia politik. “Orang-orang dari kelompok minoritas menjadi menahan diri karena melihat pergulatan (agama dan etnis) yang sedemikian rupa,” katanya. 

Baca: Pilkada DKI, Ahok: Kalah atau Menang Saya Tetap Kerja

Meski begitu, Dirga mengapresiasi perolehan suara untuk Ahok-Djarot sebesar 42,51 persen dibanding pasangan Anies-Sandi, 57,42 persen. “Angka 42 itu tidak kecil. Sangat luar biasa mereka bisa memperoleh angka segitu,” katanya.

ZARA AMELIA | SSN

Baca pula:
Anies-Sandi Menang, Intoleransi Melenggang?
Pilkada Jakarta 2017: Kalau Ahok atau Anies Menang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.