TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi muktamar Jakarta, Djan Faridz, diduga terlibat dalam politik uang menjelang pemungutan suara dalam pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Bentuknya berupa pembagian sembako. Dugaan itu muncul berdasarkan keterangan seorang pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, bernama Billy Haryanto alias Billy Beras.
Baca: Berita Terbaru Pilkada DKI 2017
Billy mengatakan pedagang Pasar Induk Cipinang menerima pesanan berton-ton beras yang nilainya lebih dari Rp 500 juta dari tim pemenang pasangan inkumben, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Salah satu pemesannya adalah Aria Bima. Bahan pokok itu dibagikan ke berbagai wilayah, terutama Jakarta Timur dan Selatan.
Baca: Tim Ahok-Djarot Punya Bukti Anies-Sandi Jual Sembako Murah
Pemesan lain, kata Billy, adalah Djan Faridz, yang juga pendukung Basuki-Djarot. Ia memesan 30 ton beras, yang dikirimkan ke Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di depan Tempo, Billy menelepon Arya dan menyatakan semua pesanan sudah dibagikan.
Saat dimintai konfirmasi secara terpisah, Aria mengatakan pernah meminta beras ke Billy. Namun, kata dia, permintaannya tak dipenuhi pedagang beras asal Sragen, Jawa Tengah itu. Ia menyebutkan Billy adalah pendukung Anies karena “Ahok merusak distribusi di Cipinang”. Djan Faridz menyatakan Billy memfitnahnya, “Saya bukan pedagang, tidak jualan beras. Pilkada? Saya juga bukan calon,” ujarnya.
Baca: Ahok: Saya Paling Enggak Suka Kalau Ada Bagi-bagi Sembako
Badan Pengawas Pemilu sudah menemukan indikasi adanya politik uang berupa pembagian sembako. Pengawas menerima laporan setidaknya dari tujuh tempat penyimpanan bahan pokok milik tim pemenang pasangan inkumben. Dua lokasi berada di Jakarta Selatan, dua Jakarta Barat, dan masing-masing satu di Jakarta Utara, Jakarta Timur, serta Kepulauan Seribu. “Akan kami klarifikasi lebih lanjut," ujar Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti, Senin, 17 April 2017.
Baca: Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Fokus Mencegah Pembagian Sembako
Basuki mengklaim, sejak dulu, dia menolak politik uang. Karena itu, gubernur yang biasa disapa Ahok itu menyatakan tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. “Saya paling enggak suka bagi-bagi sembako," katanya di Monumen Nasional. Ia meminta masyarakat melapor ke polisi atau pengawas pemilu bila menemukan kegiatan itu dilakukan timnya.
Simak hasil Quick Count atau Hitung Cepat Pilkada DKI 2017
ERWAN HERMAWAN | IRSYAN HASYIM | ARKHELAUS W | LINDA HAIRANI