TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menanggapi santai hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan bahwa elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidiayat kalah tipis dibandingkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
"Bukannya kami enggak percaya sama survei, tapi ingat bahwa survei itu dinamis," Kata Djarot di Gelanggang Olah Raga Kuningan Pasar Festival, Jakarta Selatan, Kamis, 13 April 2017.
Baca: Pilkada Putaran 2 DKI, PDI-P Pastikan Kesiapan Menangkan Ahok-Djarot
Djarot mengaku lebih melihat tren yang terjadi apakah naik atau turun. Apabila trennya naik, kata dia, maka peluang menang besar. Sebaliknya, bila tren turun, maka akan sulit untuk menaikannya kembali.
Meski demikian, Djarot berkaca pada putaran pertama. "Kami sempat drop itu, turun. Bayangkan, kami ditempatkan di nomor 3, paling rendah," kenang Djarot. Namun, katanya, pada hasil akhir mereka bisa membalikkan keadaan dengan mengungguli kedua calon lainnya.
Simak: Ketika Anies Sebut Ahok Bohong Soal Penggusuran di Bukit Duri
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tetap optimistis Ahok-Djarot akan unggul. Sebab, tren calon nomor urut 2 ini cenderung naik menurut survei SMRC.
"Karena pasangan nomor urut 3 trennya menurun, maka enam hari ke depan kami pastikan dukungan untuk Ahok-Djarot semakin kuat, terlebih setelah debat tadi malam," ujarnya.
CAESAR AKBAR | KSW