TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menginstruksikan seluruh pengurus partai di tingkat daerah untuk datang ke Jakarta guna memenangkan pasangan calon yang diusungnya dalam Pilkada DKI. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memerintahkan para kader di tingkat daerah itu melalui surat yang dibuat pada 10 April 2017.
Surat tersebut ditandatangani oleh Prabowo dan Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani. Surat ditujukan kepada ketua, sekretaris, dan bendahara Dewan Pemimpinan Daerah (DPD) seluruh Indonesia dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia serta anggota DPRD provinsi dan kabupaten kota dari seluruh daerah.
Baca: Anies Baswedan Cium Gelagat Kecurangan dalam Pilkada DKI
Bunyi surat itu meminta agar kader diharapkan datang ke Jakarta pada Rabu kemarin. "Sudah sampai ke Jakarta 12 April 2017 dalam rangka membantu pemenangan Anies-Sandiaga," begitu isi suratnya.
Politikus Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan para pimpinan daerah itu punya tugas untuk terjun langsung guna menarik suara di zona merah alias tempat-tempat yang berpotensi terjadi kecurangan. Mereka, kata Syarif, akan turun untuk mendekati tokoh masyarakat di wilayah tersebut. "Nanti mereka bakal door to door. Sudah kami petakan lokasinya," ujar Syarif yang juga sebagai sekretaris tim pemenangan Anies-Sandiaga, Rabu, 12 April 2017.
Kedatangan para kader daerah, kata Syarif, juga terkait dengan rapat koordinasi nasional Gerindra yang akan dilakukan dalam waktu dekat di Jakarta. Menurut dia, rapat akan dimulai hingga seluruh kader daerah tiba di Jakarta. "Kalau sekarang masih pada belum datang. Mungkin menunggu kedatangan apakah Kamis atau Jumat," ujar Syarif.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jakarta Muhammad Taufik mengatakan seluruh kader yang diundang dimungkinkan juga berkeliling mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap rawan pada saat hari pencoblosan. "Boleh aja keliling TPS rawan," ujar Taufik.
Baca juga: Ahok-Djarot vs Anies-Sandi, Begini Pertarungan Berebut Suara
Menurut Raufik, ada sekitar 1.800 TPS rawan yang tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat. TPS yang dianggap rawan itu, Taufik menjelaskan, adalah TPS yang rentan akan intimidasi saksi maupun pemilih. Di Jakarta Barat misalnya, setidaknya ada 700 TPS yang dianggap rawan. "Barat paling banyak, Jakarta Utara 400an," kata Taufik.
Info: Saksikan quickcount Pilkada DKI 2017
DEVY ERNIS