Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPUD DKI Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap  

Editor

Setiawan

image-gnews
(ki-ka) Sekjen Departemen Dalam Negeri, Yuswandi A Temenggung, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat, dan Plt. Gubernur DKI Sony Soemarsono dalam acara serah terima jabatan di Balaikota, Jakarta, 6 Maret 2017. TEMPO/Amston Probel
(ki-ka) Sekjen Departemen Dalam Negeri, Yuswandi A Temenggung, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat, dan Plt. Gubernur DKI Sony Soemarsono dalam acara serah terima jabatan di Balaikota, Jakarta, 6 Maret 2017. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta menggelar rapat pleno rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 6 April 2017.

Ketua KPUD DKI Sumarno mengatakan rapat pleno malam ini merupakan lanjutan proses penetapan DPT tingkat kota yang telah berlangsung pada Selasa, 4 April lalu. "Malam hari ini kita akan melaksanakan rekapitulasi DPT tingkat provinsi," katanya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Hari Ini KPU Tetapkan Daftar Pemilih Pilkada DKI Putaran Kedua...

Menurut Sumarno, proses ini merupakan bagian dari penyempurnaan data pemilih pascapemilihan putaran kedua. Sebab, penyempurnaan data pemilu merupakan hal penting pasca-pemilu putaran pertama.

Turut hadir dalam rapat ini, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono; Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Edison Sianturi; perwakilan dari kedua pasangan calon; Badan Pengawas Pemilu; dan KPUD kota.

Anggota KPU DKI bidang Pemutakhiran Data, Mochammad Sidik, mengatakan rekapitulasi data malam ini didapat dari berbagai sumber data, di antaranya data DPT dalam putaran pertama, data pemilih tambahan dan data pemilih baru. "Karena pada putaran pertama ada beberapa warga yang memang karena suatu hal namanya tidak terdaftar," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sidik menyebutkan, ada tiga prinsip utama data pemilih berkualitas. Pertama, komprehensif. "Kami harap seluruh warga Jakarta yang berumur 17 tahun atau lebih akan dimasukkan ke daftar pemilih selama ada kepastian berdasarkan KTL, surat keterangan ataupun verifikasi dukcapil."

Simak Pula: Debat Pilgub DKI Putaran Kedua Dilaksanakan 12 April 2017

Kedua, akurasi. Menurut Sidik, semua elemen kependudukan harus disajikan dengan akurat. "Semuanya harus tersaji akurat jika tidak akurat maka tentu data pemilih itu bisa menjadi invaliditas. Di lapangan kami menemukan nama-nama terindikasi invalid itu. Karena tidak akurat. Hal itu terus-menerus kita lakukan perbaikan," katanya.

Ketiga, mutakhir atau terkini. "Ini tecermin saat kita memasukkan data pemilih pemula," kata Sidik. Pemilih pemula yang dimaksud adalah pemilih yang baru berusia 17 tahun, warga jakarta pindahan dan pemilih pensiunan TNI/Polri.

INGE KLARA SAFITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jawab Unek-unek Prasetyo Edi, Soni Sumarsono: Pengganti Anies Baswedan Harus Mesra dengan DPRD DKI

22 Agustus 2022

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 22 Agustus 2022. TEMPO/Lani Diana
Jawab Unek-unek Prasetyo Edi, Soni Sumarsono: Pengganti Anies Baswedan Harus Mesra dengan DPRD DKI

Eks Plt Gubernur DKI Soni Sumarsono mengatakan pengganti Anies Baswedan harus mesra dengan DPRD DKI, seperti halnya hubungan suami istri.


Rute Jabatan yang Harus Dilalui Fadil Imran Bila Berminat Jadi Pengganti Anies

22 Mei 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Mulyo Aji saat mengumumkan PPKM Level 3 akibat ledakan kasus Covid-19, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 7 Februari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Rute Jabatan yang Harus Dilalui Fadil Imran Bila Berminat Jadi Pengganti Anies

Mendadak, nama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran masuk bursa Penjabat Gubernur DKI pengganti Anies. Belum menjabat eselon satu.


Kata Eks Plt Gubernur DKI soal 3 Nama Calon Kandidat Pengganti Anies Baswedan

21 Mei 2022

Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Kata Eks Plt Gubernur DKI soal 3 Nama Calon Kandidat Pengganti Anies Baswedan

Mantan Dirjen Otda Sumarsono beberkan keunggulan masing-masing calon pengganti Anies Baswedan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.


5 Kriteria Pengganti Anies Baswedan Versi Mantan Plt Gubernur DKI Sumarsono

21 Mei 2022

Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menyusuri Kali Ciliwung dalam rangka peringatan hari air sedunia ke-25, di Kali Ciliwung, Jakarta Timur, 30 Maret 2017. TEMPO/Friski Riana
5 Kriteria Pengganti Anies Baswedan Versi Mantan Plt Gubernur DKI Sumarsono

Menurut Sumarsono, penjabat Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan harus mampu membangun komunikasi politik dengan DPRD.


Soal Pengganti Anies, Mantan Plt Gubernur DKI: Harus Bisa Komunikasi dengan DPRD

20 Mei 2022

Ki-Ka: Pelaksanaan Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta,  Djarot Saiful Hidayat dalam acara peresmian Pelaksanaan Tugas (Plt) di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, 26 Oktober 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Soal Pengganti Anies, Mantan Plt Gubernur DKI: Harus Bisa Komunikasi dengan DPRD

Sumarsono, yang pernah menjadi Plt Gubernur DKI menggantikan Ahok, memberi tips bagi calon pengganti Anies Baswedan saat memimpin Jakarta nanti


SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

 SBY bikin lagu Cahaya dalam Kegelapan agar bangkit dari wabah corona. Instagram.com
SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.


Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Wakil Gubernur  DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukkan apresiasi untuk ibunya, Mien R Uno di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa 31 Juli 2018. Tempo/Astari P Sarosa
Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.


Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Pilkada DKI Jakarta merupakan momen politik terheboh di Indonesia sepanjang 2017. Suasana perebutan kursi pemimpin Jakarta kali ini terasa panas dengan bumbu isu agama dan ras. Hasilnya, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sukses merebut kursi kepemimpinan ibu kota setelah mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. dok.TEMPO
Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.


15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.


Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Petugas Satpol PP memeriksa bilik panti pijat saat menggelar razia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi di wilayah tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.