TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar DKI Jakarta Ashraf Ali dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu Jakarta atas dugaan politik uang. Anggota tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bidang hukum dan advokasi, Amir Hamzah, mengatakan Ashraf, lewat timnya, diduga membagikan sembako kepada warga Pasar Manggis, Jakarta Selatan, untuk mempengaruhi pemilih.
"Ada laporan dari warga yang menerima sembako dan diminta untuk memilih pasangan calon nomor dua," ujar Amir saat ditemui di kantor Bawaslu DKI, Kamis, 6 April 2017.
Ashraf dilaporkan Siti Rahmah, warga Pasar Manggis, atas dugaan politik uang yang dilakukan saat acara pengajian kebangsaan di Pasar Manggis, Sabtu, 1 April. Laporan itu disampaikan kepada Bawaslu DKI kemarin dengan didampingi Amir.
Sebelum acara pengajian dimulai, Siti mengaku mendapatkan kupon yang bisa ditukar dengan sembako dari salah satu panitia acara. Siti menerima sembako berupa beras, gula, mi instan, dan sarung setelah acara selesai. "Setelah dibagikan sembako, dia bilang: 'Jangan lupa pilih nomor dua ya'," kata Siti.
Menurut dia, cara tersebut tak bisa dibiarkan lantaran merusak demokrasi. "Makanya saya melapor," tuturnya. Selain melaporkan Ashraf, Siti melaporkan dua orang panitia yang diketahuinya membagikan kupon dan sembako.
Amir meminta supaya Bawaslu DKI Jakarta dapat menangani masalah ini dengan serius. "Masyarakat tidak lagi menerima politik kotor. Kami mengimbau kepada masyarakat jangan mau dibohongi pakai sembako," ucap Amir.
Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut. Pelapor sudah dimintai keterangan. Besok, Jumat, 7 April, terlapor Ashraf dan dua orang panitia acara akan dipanggil juga untuk dimintai keterangan. Selama lima hari ke depan, Bawaslu DKI akan menelusuri kasus ini, apakah ditemukan adanya tindak pidana pemilu atau tidak. "Selasa pekan depan akan diputuskan," ujar Jufri. Jika ditemukan adanya pelanggaran tersebut, pemberi dan penerima dapat dipidana paling lama 72 bulan dan denda paling banyak Rp 1 miliar.
Ketika dimintai konfirmasi, Ashraf membenarkan bahwa dia menghadiri acara tersebut. Namun dia membantah membagikan sembako dan berkampanye untuk memenangkan Basuki-Djarot. "Saya hanya diundang. Enggak lihat ada sembako di situ," kata Ashraf, yang juga anggota DPRD.
Ashraf mengatakan dia hanya memberikan sambutan sebagai anggota Dewan. Politikus Golkar ini menyatakan siap dipanggil Bawaslu DKI untuk dimintai keterangan. Adapun Golkar merupakan salah satu partai pengusung Basuki-Djarot.
DEVY ERNIS