Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Emmy Hafild Sebut Politikus PKS Ini Musang Berbulu Ayam

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Pengamat lingkungan Emmy Hafild, pengamat ekonomi Sri Palupi, dan pengamat tata kota Elisa Sutanudjaja saat menyaksikan live streaming Debat Cagub DKI Jakarta di Kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat No.8, Jakarta Barat, Jumat, 13 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Pengamat lingkungan Emmy Hafild, pengamat ekonomi Sri Palupi, dan pengamat tata kota Elisa Sutanudjaja saat menyaksikan live streaming Debat Cagub DKI Jakarta di Kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat No.8, Jakarta Barat, Jumat, 13 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim sukses pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan tim sukses pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno terlibat adu mulut dalam acara diskusi siaran radio.

Tim sukses Ahok-Djarot yang diwakili Emmy Hafild mulai mendebat Mardani Ali Sera, yang mewakili kubu Anies-Sandi. Emmy bahkan menyebut Mardani sebagai musang berbulu ayam.

Ihwalnya, Mardani sedang menjelaskan tentang komitmen Anies-Sandi mengedepankan program ketimbang menggunakan isu suku agama, ras dan antargolongan (SARA). "Kami tim pemenangan bukan agama tapi ke mana-mana ok-oce," kata Mardani, di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 April 2017.

Menurut Mardani, pihaknya sudah melakukan upaya untuk menghindari isu tersebut. Misalnya, dia menyebutkan, Anies membuat surat terbuka mengenai isu adanya jenazah pendukung salah satu pasangan calon yang tidak disalati.

Baca: Begini Strategi PAN untuk Menangkan Anies-Sandi 

Emmy kemudian menyangga ucapan Mardani. Dia menuding Anies tidak pernah secara terbuka mengatakan kepada pendukungnya untuk berhenti memainkan isu sara. "Pernah enggak?" kata Emmy.

Mardani pun membalas pertanyaan itu. Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengingatkan bahwa Emmy bisa disomasi karena tudingannya itu. Ia juga menyebut sikap Emmy tidak bijak. Kemudian, Emmy kembali memotong pernyataan Mardani.

"Saya tahu persis perilaku PKS di RT saya," ucapnya. Belum selesai bicara, Mardani langsung bereaksi ketika partainya disebut-sebut. "Mbak Emmy, nanti saya catat namanya alamatnya (RT). Jangan nilai PKS dengan RT. Mbak Emmy enggak layak duduk di sini. Jakarta enggak sekecil RT. Kami ingin kontestasi gagasan," ujar Mardani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Moderator diskusi, Pangeran Ahmad Nurdin, menengahi keduanya. Ia bertanya kepada Emmy mengapa pihaknya tidak melaporkan dugaan pelanggaran tersebut ke Bawaslu. Emmy mengatakan bahwa ada banyak yang sudah dilaporkan, salah satunya spanduk provokatif yang sebagian besar dilaporkan kubu Ahok-Djarot.

Baca: Tim Kampanye Anies-Sandiaga Terbentuk, Mardani Ali Jadi Apa?

Namun, terkait dugaan pelanggaran PKS, dia sudah lapor ke kelurahan setempat, tapi tidak melapor ke Bawaslu. "Panwaslu ada di laporan. Orangnya siapa yang enggak ada dianggap bukan laporan. Pak Ali ini musang berbulu ayam," kata Emmy.

Emmy menjelaskan, warga DKI memiliki banyak pilihan. Pertama, orang yang bicaranya lurus, tapi tidak memiliki agenda tersembunyi. Kedua, orang santun, mau bicara program tetapi di bawahnya banyak kegiatan melanggar undang-undang. "Kami punya catatan. Orangnya tidak ada, enggak kelihatan makanya ini musang berbulu ayam," ujarnya.

Mardani menyebut tuduhan itu tak berdasar. Dia meminta Emmy untuk belajar berdemokrasi. Ia juga menegaskan bahwa serangan kampanye hitam di media sosial lebih banyak ditujukan kepada Anies-Sandi. "Kami tidak pernah melakukan di medsos. Itu buzzer siapa?" kata Mardani.

FRISKI RIANA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.


Maraknya Kasus UU ITE Disebut Imbas Polarisasi Pilpres 2014 dan Pilgub DKI 2017

20 Februari 2021

Anggota DPR RI saat mengikuti Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Maraknya Kasus UU ITE Disebut Imbas Polarisasi Pilpres 2014 dan Pilgub DKI 2017

Menurut Henry, pemerintah disalahkan atas konflik antarmasyarakat itu. Padahal menurutnya, konflik dengan UU ITE paling banyak antarmasyarakat.


Anies Baca How Democracies Die, Politikus Nasdem Jadi Ingat Kejadian Pilkada DKI

23 November 2020

Anies Baswedan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada berlangsung sangat panas. Namun kemenangannya diwarnai berbagai isu seperti agama, ras, antargolongan, dan politik uang. Beberapa lembaga survey menyebut elektabilitas Anies bisa diperhitungkan dalam kontes Pilpres 2019. Namun Anies beberapa kali mengatakan akan konsentrasi mengurus Ibu Kota. TEMPO Magang/Wildan AR
Anies Baca How Democracies Die, Politikus Nasdem Jadi Ingat Kejadian Pilkada DKI

Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengingat kembali bagaimana kursi Gubernur DKI Jakarta dimenangkan Anies Baswedan setelah menyimak buku berjudul How Democracies Die.