TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Sandiaga Uno mengusung konsep hunian vertikal untuk merealisasikan program rumah seharga Rp 350 juta di Ibu Kota. Ia mencontohkan konsep itu seperti perumahan Housing & Development Board (HDB) di Singapura.
Perumahan HDB merupakan salah satu hunian milik negara yang dapat dibeli masyarakat dengan harga murah di Singapura.
"Kalau vertikal tentunya bentuknya seperti di Singapura ada housing development board. Unit-unitnya vertikal dan itu terjangkau oleh masyarakat," kata Sandiaga di Jalan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Maret 2017.
Ia pun tak menampik konsep itu seperti rancangan rumah susun milik (rusunami). Pembangunan hunian vertikal pun difokuskan dibangun di atas lahan milik pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Baca: Program Rumah DP Rp 0, Anies Sebut Tak Salahi Peraturan BI
Sandiaga mengungkapkan sudah menargetkan lokasi dan jumlah unit rumah yang akan disediakan. Namun, ia belum dapat mensosialisasikannya lebih lanjut."Kita belum berikan lokasinya diakibatkan kita tidak ingin memicu spekulasi dari spekulan-spekulan tanah," jelas Sandiaga.
Bila terealisasikan, menurut Sandiaga, masyarakat dapat membeli rumah di Jakarta dengan biaya yang cukup ringan. Program ini khususnya dapat dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan.
"Kita akan integrasikan dengan moda transportasi. Lengkapnya kami akan buat FGD (focus group discussion) terbuka," ujar Sandiaga.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno menjanjikan program biaya hidup berupa rumah yang dibanderol Rp 350 juta dan tanpa uang muka atau down payment (DP) Rp 0. Program ini sempat menuai kritik dari Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo hingga lawannya Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
LANI DIANA