TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program unggulannya RW Siaga bisa diperluas untuk pencegahan peredaran narkoba. Dia menambahkan dalam program itu, RW menjadi ujung tombak dalam memantau pencegahan narkoba.
"RW Siaga harus diperluas bukan saja untuk kesehatan, tapi kegiatan masyarakat secara lengkap termasuk keamanan," kata Anies Baswedan saat ditemui di Metro TV, Jakarta Barat, Senin 27 Maret 2017.
Baca: Ridho Rhoma Minta Maaf kepada Fan dan Kliennya
Anies menuturkan bila RW menjadi ujung tombak pencegahan narkoba, pemerintah harus menyediakan sumber dayanya. Sumber daya tersebut akan digunakan dalam pencegahan peredaran narkoba di kampung-kampung.
Ketika sudah menemukan tanda-tanda peredaran narkoba, kata Anies, RW bisa segera merespons dan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional. "Bila di ujung tombak (RW) menjadi garda terdepan, potensi narkoba bisa tertangani," ujar Anies.
Baca: Polisi Sudah Terima Surat Permohonan Rehabilitasi Ridho Rhoma
Kasus narkoba kembali ramai menjadi pemberitaan, saat pedangdut Ridho Rhoma tertangkap polisi dalam kasus kepemlikan narkoba jenis sabu pada Sabtu subuh 25 Maret 2017. Ridho ditangkap bersama seorang temannya berinisial S dengan barang bukti paket sabu seberat 0,7 gram bersama alat penghisapnya atau bong.
Polisi telah mengincar Ridho Rhoma sejak dua pekan terakhir. Saat ditangkap dia tengah berada di salah satu hotel kawasan Jakarta Barat. Saat hendak menuju mobilnya, sekitar pukul 04.00 WIB, tim dari satuan reserse narkoba Polres Jakarta Barat menggerebeknya.
DIKO OKTARA