TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, menganggap saat ini Jakarta belum sepenuhnya menerapkan open governance. Menurut Anies, open governance di Jakarta baru sebatas penerapan teknologinya saja.
"Yang disebut dengan open governance itu juga proses partisipasinya, jadi bukan hanya teknologi," kata Anies saat ditemui di Festival Kuningan untuk Jakarta, di Jalan Batu Ampar, Kramat Djati, Jakarta Timur, Ahad, 25 Maret 2017.
Anies mengatakan keterlibatan warga Jakarta dalam pengambilan keputusan juga diperlukan. Adanya open governance, kata Anies, seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan hal tersebut.
"Apakah ada keterlibatan (warga) atau tidak, itu yang nanti akan kami lakukan. Jadi level dari keterlibatan publik akan pada level maksimal," kata Anies.
Ia memberi contoh program penataan lingkungan. Menurut dia, masyarakat yang lebih tahu dan lebih mengerti lingkungan sekitarnya seharusnya diajak berinteraksi dengan memanfaatkan open governance tadi. "Interaksinya itu yang dibutuhkan. Pengambilan keputusannya semua terlibat," katanya.
Sebelumnya, Anies juga kerap mengkritik penerapan open governance di Jakarta. Ia menilai sistem tersebut belum diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
EGI ADYATAMA