Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puteri Soekarno Menuduh Kelompok Reaksioner di Pilkada DKI

image-gnews
Peserta aksi mencium tangan Sukmawati Soekarnoputri dalam aksi gabungan sejumlah ormas di depan Gedung Sate, Bandung, 19 Januari 2017. Aksi ini juga memberikan dukungan kepada polisi untuk mengusut tuntas dugaan penghinaan Pancasila oleh Rizieq Shihab. TEMPO/Prima Mulia
Peserta aksi mencium tangan Sukmawati Soekarnoputri dalam aksi gabungan sejumlah ormas di depan Gedung Sate, Bandung, 19 Januari 2017. Aksi ini juga memberikan dukungan kepada polisi untuk mengusut tuntas dugaan penghinaan Pancasila oleh Rizieq Shihab. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sukmawati Soekarnoputri menegaskan bahwa Indonesia bukan negara Islam atau Islam State tapi Indonesia State atau berdasarkan Pancasila. Ucapan ini ia lontarkan terkait politisasi agama dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Kita mesti rajin belajar sejarah, waktu Piagam Jakarta sudah disepakati (politik) tidak membawa-bawa agama," kata Sukmawati saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat pada Senin, 20 Marer 2017. Menurut dia, saat ini ada upaya radikalisasi dari kelompok reaksioner di Jakarta.

Dia menuding bahwa kelompok reaksioner meminta adanya perubahan NKRI berdasarkan syariah Islam. Padahal, kata dia, landasan negara Indonesia telah dirumuskan para bapak pendiri bangsa, termasuk tokoh-tokoh Islam. Dia menganggap, kelompok reaksioner tak belajar dari sejarah.

Baca juga:

Demo Tuntut FPI Dibubarkan, Sukmawati Berikan Petisi ke Aher
Ingin Bikin Film Sukarno, Sukmawati Minta Restu Jokowi

Sukmawati menceritakan, semasa masih berumur enam tahun, ia melihat gerakan DI/TII yang mencoba mendirikan negara Islam. Kelompok itu, kata dia, sempat membuat pemberontakan dengan rangkaian serangan terhadap presiden dan bom di sejumlah tempat.

"Ada tujuh kali percobaan penembakan terhadap Soekarno," ucap puteri Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dulu saat Orde Lama, ada kecenderungan gesekan antara kalangan nasionalis dengan kelompok agamis garis keras. Tapi di satu sisi, sebenarnya kelompok agamis yang toleran telah merumuskan Piagama Jakarta bersama berbagai pihak. Kelompok agamis juga merumuskan dasar negara Indonesia.

Di saat Orde Baru, aksi represif membuat gerakan radikalisme sempat melemah. Kata Sukmawati tidak ada kelompok-kelompok radikal yang berani melawan rezim Soeharto.

"Soeharto itu hebat, menyasar dan membunuh nyali, Sekjen PNI dibunuh, orang-orang pro-Soekarno ditangkapi," tutur dia.

Saat ini ia melihat radikalisme mulai bangkit. Ia melihat itu dari banyaknya dakwah di masjid yang penuh provokasi. Sukmawati menyayangkan hal itu. Seharusnya masjid menjadi tempat berdakwah dengan penuh kedamaian dan kesejukan.

AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Harap Andika Perkasa Jadi Bacawapres Ganjar, Sukmawati: Duet Sipil-Militer Sangat Bagus

12 September 2023

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa saat ditemui di salah satu kafe di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Agustus 2023 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Harap Andika Perkasa Jadi Bacawapres Ganjar, Sukmawati: Duet Sipil-Militer Sangat Bagus

Sukmawati Soekarnoputri masih berharap Andika Perkasa jadi bacawapres Ganjar Pranowo. Ia mengatakan duet sipil-militer sangat bagus.


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.