TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah partai politik pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, menggelar pertemuan di Hotel Novotel, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2017. Mereka membahas strategi pemenangan di putaran kedua pilkada.
Dari Partai Golkar, hadir dua politikus, yakni Yorrys Raweyai dan Nusron Wahid. Yorrys mengatakan pertemuan itu membahas strategi teknis pada masa kampanye nanti.
"Seperti kami dari Golkar. Kami melakukan canvassing, kemudian tim kami yang sudah dilatih selama dua minggu siap memberikan pendampingan kepada relawan," tutur Yorrys saat ditemui di luar Hotel Novotel, Kamis.
Baca juga: Yorrys Raweyai Khawatir Kasus E-KTP Ganggu Elektabilitas Golkar
Yorrys mengatakan hal itu dilakukan agar terjalin solidaritas di antara setiap unsur partai dan relawan. Selain itu untuk menguatkan dan membangun percaya diri. Apalagi, kata Yorrys, masih ada sekitar 22 persen suara yang harus diambil Ahok-Djarot dalam putaran kedua nanti.
"Satu juta enam ratus sekian (pemilih), kami butuh minimal sekitar 500 ribu, yang terdiri di mana saja. Nah siapa kerja apa, koordinasi komunikasi, dan bagaimana agar terjalin solidaritas," tutur dia.
Dia menambahkan akan membuat posko-posko untuk membantu tim relawan itu. Golkar telah membuat aturan baru bagi kader yang ada di Jakarta. "Diwajibkan untuk seluruh dan elite partai DPP yang berdomisili di Jakarta, pada hari H nanti harus menjadi saksi di TPS masing-masing," kata Yorrys.
Baca juga: Bertemu KPUD dan Bawaslu, Ahok: Kami Samakan Persepsi
Selain Golkar, hadir pula berbagai perwakilan dari partai pendukung lain. Dari PDI Perjuangan hadir Sekretaris Jenderal Hasto Kristianto, sedangkan dari Hanura hadir Ongen Sangaji.
EGI ADYATAMA