TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno menyampaikan apresiasi terhadap pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. "Meski hasil pilkada belum ditetapkan, baru berdasarkan quick count, tapi dengan penuh kesatria, penerimaan secara legowo terhadap hasil pilkada dan memberikan selamat ke pasangan calon nomor dua dan tiga," kata Sumarno, di Hotel Grand Sahid Jaya, Ahad, 26 Februari 2017.
Menurut Sumarno, yang dilakukan Agus-Sylvi seperti mengulang kejadian pada pilkada sebelumnya. Ia mencontohkan, pada pilkada 2007, hasil penghitungan cepat saat itu menunjukkan keunggulan untuk pasangan Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Prijanto. Namun rivalnya, Adang Daradjatun-Dani Anwar, mengucapkan selamat terlebih dulu. "Meski KPU belum menetapkan hasilnya," ujar Sumarno.
Pada pilkada DKI 2007, pasangan Fauzi-Prijanto menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih dengan meraih 57,9 persen suara. Sedangkan pasangan Adang-Dani yang hanya didukung Partai Keadilan Sejahtera, memperoleh 42,1 persen suara.
Hal serupa, kata Sumarno, juga terjadi pada pilkada DKI 2012. Proses penghitungan cepat saat itu menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok unggul. Namun, Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli langsung menggelar konferensi pers. "Mereka menerima hasil pilkada dan mengajak pendukungnya mendukung gubernur terpilih," kata dia.
Baca: KPU DKI Gelar Pleno Penghitungan Suara Tingkat Provinsi
Dalam pemilihan kali ini, Agus langsung menghubungi Ahok dan Anies untuk menyampaikan ucapan selamat, setelah melihat hasil penghitungan cepat KPU DKI dan sejumlah lembaga survei.
Adapun dalam hasil real count KPU DKI beberapa waktu lalu, pasangan Agus-Sylvi meraih 17,05 persen suara. Sedangkan Ahok-Djarot unggul tipis dari Anies-Sandi. Ahok-Djarot memperoleh 42,91 persen suara, dan Anies-Sandi 40,05 persen. Hasil real count tersebut belum final lantaran harus menunggu rekapitulasi penghitungan suara dari tingkat kecamatan, kota, dan provinsi.
FRISKI RIANA