TEMPO.CO, Jakarta - Hasil kajian Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mencapai angka 77,1 persen. Jumlah ini naik sekitar 8 persen dari partisipasi pada pemilihan gubernur 2012 yang sebanyak 69 persen. Sedangkan jumlah masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya sekitar 23 persen.
Koordinator Nasional JPPR Masykurudin Hafidz mengatakan naiknya partisipasi ini dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu penyelenggaraan, pencalonan, dan pemberitaan yang kuat. Dari sisi penyelenggaraan, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta dianggap berhasil memberi informasi dan memfasilitasi pasangan calon untuk menyampaikan visi dan misinya.
Adapun dari sisi pencalonan, persaingan antar-pasangan calon kuat. "Dukungan dari para tokoh nasional membuat semakin menarik dan kompetitif," katanya dalam acara Analisis Partisipasi dan Kemenangan Pilkada Jakarta di gedung Bawaslu, Jakarta, Sabtu, 18 Februari 2017.
Aspek terakhir yang mempengaruhi partisipasi adalah karena pemberitaan media terhadap perilaku pasangan calon yang kuat.
Dilihat dari enam wilayah di DKI, partisipasi masyarakat paling tinggi terjadi di Kabupaten Kepulauan Seribu yang mencapai 81 persen. Disusul Jakarta Timur 78 persen, Jakarta Utara 77 persen, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan masing-masing 75 persen, serta Jakarta Pusat 74 persen.
Bila diturunkan ke dalam level kecamatan, angka partisipasi paling tinggi terjadi di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang mencapai 83 persen. Sedangkan kecamatan dengan partisipasi paling rendah terjadi di Kecamatan Johar Baru yang hanya 65 persen.
Menurut Masykurudin, rendahnya partisipasi di beberapa kecamatan sebagian disebabkan oleh faktor teknis. "Pemilih tidak ada di tempat, sedang tugas, tidak terdaftar, dan ada kendala administratif saat akan pemungutan suara," ujarnya.
JPPR meminta KPU segera membenahi masalah DPT ini. Sebab, masih asa waktu hingga pilgub DKI putaran kedua.
KPU, kata dia, harus membenahi masalah DPT ini. Di berpesan kepada masyarakat Jakarta, sediakan waktu untuk hadir ke TPS. Sedangkan bagi masyarakat Jakarta yang kemarin tidak mencoblos lantaran tidak ada di tempat, Masykurudin meminta mereka meluangkan waktu pada 19 April 2017.
AHMAD FAIZ