TEMPO.CO, Yogyakarta - Satuan Tugas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai penyokong pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Imam Priyono dan Achmad Fadli, diduga dipukul ketika bertugas sebagai saksi dalam rekapitulasi surat suara di Kecamatan Kraton, Kamis, 16 Februari 2017, pukul 15.30.
Priyanto Aji Suseno, anggota Satgas PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, diduga menjadi korban pengeroyokan saat menjalankan tugasnya. Danang Rudyamoko, ketua tim pemenangan Imam Priyono-Achmad Fadli, mengatakan korban mengalami luka memar pada bagian kepala. Ada jahitan pada luka bagian kepala.
“Tim advokasi hukum kami telah melaporkan kasus ini ke Kepolisian Resor Kota Yogyakarta,” kata Danang ketika dihubungi, Jumat, 17 Februari 2017.
Baca juga: Wahidin Vs Rano Saling Klaim Menang, Tunggu Hitungan Manual
Priyanto sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda, Lempuyangwangi. Menurut Danang, Priyanto yang sedang bertugas tiba-tiba dipukul setelah diajak keluar dari lokasi kantor Kecamatan Kraton oleh seseorang yang Priyanto tidak kenal. Setelah sampai di gerbang kecamatan, Priyanto tiba-tiba dipukuli. Diduga ada 20 orang yang ikut mengeroyok Priyanto.
Danang menduga pelaku merupakan pendukung pasangan calon lainnya. Dugaan itu berdasarkan informasi dari Priyanto dan sejumlah saksi lainnya. “Polisi harus mengusut tuntas masalah ini,” kata Danang.
Ketika dikonfirmasi ketua tim pemenangan pasangan Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi, Muhammad Sofyan, belum mau memberikan tanggapan. Sofyan mengatakan timnya sedang menyiapkan jumpa pers untuk merespons dugaan pemukulan yang dituduhkan tersebut. “Nanti saja kami jelaskan di jumpa pers siang ini,” kata Muhammad.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Komisaris Akbar Bantilan belum menjawab pertanyaan ketika dihubungi melalui pesan pendek maupun telepon ihwal laporan dugaan pemukulan terhadap Satgas PDI Perjuangan di Kecamatan Kraton itu.
SHINTA MAHARANI
Baca juga: Sehari Setelah Pemungutan Suara, Ini Kegiatan Ahok