TEMPO.CO, Jakarta - Pemungutan suara dalam Pilkada DKI Jakarta di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berlangsung singkat. Sebanyak 7 tahanan menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) yang dibuat di dalam gedung.
Panitia dari TPS 19 Kecamatan Setiabudi tiba di gedung KPK pukul 10.30 WIB, Rabu, 15 Februari 2017. Dengan menenteng satu kotak suara dan bilik suara, mereka menyulap ruang pertemuan tahanan menjadi tempat pemungutan suara.
Sebanyak 7 tahanan hadir tak lama kemudian. Mereka adalah Ramapanicker Rajamohan Nair (penyuap pejabat Ditjen Pajak), Andi Taufan Tiro (kasus suap proyek Kementerian PUPR), Muhammad Adami Okta (kasus suap Bakamla), Fahmi Darmawansyah (kasus suap Bakamla), Basuki Hariman (kasus suap hakim MK), Andi Zulkarnaen (kasus korupsi proyek Hambalang) dan Muhammad Sanusi (kasus suap reklamasi).
Secara bergantian, mereka mencoblos pasangan calon pilihan mereka masing-masing.
Kesempatan pertama mencoblos adalah Ramapanicker Rajamohan. Pria India ini memiliki KTP DKI Jakarta. Rajamohan tak menjawab ketika ditanya siapa yang dipilihnya. Namun, ia menunjukkan telunjuk tangan yang dia celupkan ke tinta setelah mencoblos.
Selanjutnya, Fahmi Darmawansyah yang masuk ke bilik suara. Sama seperti Rajamohan, juga tak menjawab siapa jagoannya. Fahmi hanya menunjukkan kelingking yang terkena tinta.
Berikutnya giliran Adami Okta. Begitu selesai, Adami langsung masuk ke ruang tunggu tanpa menunjukkan jarinya. Setelah itu disusul Basuki. Dengan senyum lebar, dia menunjukkan jari telunjuknya yang berlumur tinta ke awak media.
Sanusi mendapat giliran kelima. Tak butuh waktu lama untuk memasukkan surat suara ke kotaknya. Ia lantas menunjukkan tiga jarinya yang berlumur tinta. "Yang penting bukan nomer dua," ujarnya.
Andi Taufan berada di urutan setelahnya. Ketika ditanya siapa yang dicoblos, dia hanya menunjukkan dua jari sambil berkata, "Peace, peace, peace."
Andi Zulkarnaen alias Choel mendapat giliran terakhir. Adik mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Alfian Mallarangeng ini mengangkat jari telunjuknya. "Yang penting bukan dua," kata dia.
Setelah pemilihan usai, ketujuh tersangka berfoto bersama dengan panitia. Awak media meminta ketujuh tahanan untuk menunjukkan siapa pilihan mereka. Kemudian secara serempak masing-masing mengangkat jari mereka.
Choel mengangkat 1 jarinya, Basuki Hariman 1, Fahmi Darmawansyah 3, Muhammad Adami Okta 3, Ramapanicker Rajamohan Nair 1, Andi Taufan Tiro 2 dan Muhammad Sanusi 3 jarinya.
Ketua Panita pemilihan Kecamatan Setiabudi Ahmad Suprayogi bersyukur pemilihan kepala daerah berjalan lancar sesuai dengan rencana. Ia mengatakan nantinya ketujuh suara tahanan ini akan dicampur dengan suara lain yang masuk di TPS 19.
MAYA AYU PUSPITASARI