TEMPO.CO, Yogyakarta - Tempat Pemungutan Suara di Ngadiwinatan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta disulap mirip menjadi studio musik untuk menarik minat pemilih datang menggunakan hak suaranya pada hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta, Rabu, 15 Februari 2017.
Seperangkat alat musik menghiasi ruangan bercat hijau. Seperangkat drum menyambut pemilih yang mengambil surat suara di meja yang dijaga Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Gitar dan biola dicantelkan pada dinding ruangan. Mereka juga memajang gambar penunjuk arah bertuliskan nama Jalan Malioboro dan Jalan Pasar Kembang. Juga tulisan jalan berbeda.
Di belakang bilik suara bertuliskan cafe dan gambar tangga nada. Tak kalah menarik, petugas memutar lagu dangdut yang dinyanyikan pedangdut Via Valen berjudul Kimcil Kepolen, lagu ciptaan Yolanda NDX.
Suasana Yogyakarta digambarkan dengan angkringan yang menghadap pemilih. Mereka menunggu giliran untuk dipanggil petugas menggunakan hak pilihnya. "TPS ini semula studio musik. Kami bergotong royong memadukan musik dan yang khas dari Yogyakarta," kata Ketua KPPS, Anang Syafi.
Menurut dia, petugas KPPS merancang TPS berbentuk studio musik karena mereka punya latar belakang seni di antaranya pemusik, pemain ketoprak, dan drum band. Mereka bergotong royong selama tiga hari untuk menyiapkan TPS itu.
Di TPS ini terdapat 382 pemilih. Mereka mulai menggunakan hak pilihnya pukul 07.00 dan pencoblosan ditutup pada pukul 13.00. Pemilih pemula, Endrati Apriliana Putri, 20 tahun mengatakan suka dengan konsep TPS yang segar dan dekat dengan kalangan muda. "Unik dan segar," kata dia.
Warga RT 55, Ngadiwinatan, Ngampilan ini punya harapan siapa pun yang menjadi wali kota dan wakil wali kota punya kebijakan yang berpihak pada rakyat. "Jangan hanya sibuk membangun hotel dan mall," kata dia.
SHINTA MAHARANI