TEMPO.CO, Jakarta - Calon inkumben Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan maju dalam pemilihan presiden 2019. "Jangan khawatir. Kalau terpilih, kami tetap sampai 2019," kata pria yang biasa disapa Ahok itu ketika memberi sambutan di Balai Agung DKI, Sabtu, 11 Februari 2017.
Baca: Ahok Kembali Jalankan Tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta
Ahok saat ini masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Dia non aktif sebagai gubernur 8 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 karena berkampenye untuk Pilkada DKI 2017. Hari ini dia resmi kembali menjalankan tugas sebagai gubernur.
Baca: Baca: Ini Kebijakan Ahok yang Diubah Sumarsono
Ahok mengatakan ada kesalahpahaman dalam debat pilkada pertama. Saat itu, ia sudah sepakat untuk meminta Djarot Saiful Hidayat, pasanganya dalam Pilkada DKI, bergantian memberikan jawaban atas pertanyaan di segmen terakhir. Sebab, ia merasa dirinya sudah banyak berbicara dalam debat. Sehingga, ia ingin memberikan kesempatan pada Djarot untuk menjawab.
Namun, Ahok tidak mengira bahwa pertanyaan yang diajukan moderator, Ira Koesno, adalah tentang adanya keinginan untuk maju dalam pemilihan presiden mendatang. "Djarot yang ngomong, pasti salah paham nih," ujarnya.
Baca: Cerita Djarot Gemas dan Cubit Paha Ahok Saat Debat
Ahok menyampaikan klarifikasi tersebut setelah menyinggung soal masa jabatannya yang tak pernah tuntas sebagai kepala daerah, maupun sebagai anggota legislatif. Misalnya, dia menyebutkan, masa jabatannya hanya bertahan 7 bulan sebagai anggota DPRD Belitung Timur. Saat terpilih sebagai Bupati Belitung Timur, Ahok hanya memimpin selama 16 bulan.
Kemudian, ia juga sempat menjadi anggota DPR, tapi hanya bertahan selama 2,5 tahun karena mengikuti pilkada 2012 sebagai calon wakil gubernur. "Jadi wagub dua tahun. Gubernur, enggak tahu nih. Baru ngerasain. Gubernur juga enggak perlu lima tahun selesai atau tidak," katanya.
FRISKI RIANA