TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mennaggapi protes yang dilontarkan Panitia Pengawas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur karena blusukan mendadak tanpa pemberitahuan pada Kamis, 9 Februari 2017. "Sudah ada pemberitahuan," kata Ahok saat ditemui di tempat berbeda.
Ahok blusukan ke Cakung pada Kamis pagi di bantaran sungai dan pasar yang berada di sepadan jalan. Ahok menegaskan bahwa kampanye tidak memerlukan izin. Pihaknya hanya berkewajiban membuat pemberitahuan agenda sosialisasinya itu.
Baca : Kampanye Tanpa Pemberitahuan, Ahok Diprotes Panwascam Cakung
"Nggak berizin gimana, kami kan bebas mau kemana aja, itu hanya pemberitahuan aja kan," kata Ahok. Dia mengatakan pihaknya sudah mengirimkan pemberitahuan kepada pihak pengawas tentang lokasi blusukannya, termasuk di Cakung.
Ahok kemudian menceritakan agenda blusukannya. Dia mengecek sejumlah titik di Cakung. khususnya kawasan permukiman yang sering terendam banjir. Menurut dia, masalah utama penyebab banjir yakni saluran air yang tak layak.
Baca : Ahok Tak Izin Kampanye, Ini Kata Bawaslu DKI
Ahok juga menceritakan di tempat itu, warga Cakung menghadapi persoalan lahan yang belum tersertifikat. Menurut Ahok, mereka yang tinggal di bantaran sungai siap dipindah ke rumah susun. Dia juga menyarankan bagi masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah untuk segera mengurusnya.
Sebelumnya, agenda blusukan Ahok diwarnai adu mulut antara pengawas kecamatan Cakung dengan relawan Ahok-Djarot. Ketua Pengawas Kecamatan Cakung, Tommy Ronald memprotes agenda blusukan Basuki yang mendadak dan tak memberi tahu sebelumnya. Dia juga sempat diminta untuk menghentikan agenda tersebut oleh panitia pengawas tingkat kota.
Sejak beberapa waktu terakhir, pasangan Ahok-Djarot jarang menyebarkan pemberitahuan blusukan. Kampanye mereka dilakukan secara mendadak di sejumlah tempat. Namun hanya di Cakung, Ahok mendapat penolakan oleh pengawas kecamatan.
AVIT HIDAYAT