TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian akan mengerahkan sekitar 1.500 anggota Brigade Mobil (Brimob) untuk melakukan pengamanan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan hal tersebut adalah langkah antisipatif pemerintah.
"SOP pengerahan Brimob itu namanya antisipasi. Sebab, sudah ada laporan kepada Polda bahwa akan ada massa aksi," kata Soni, sapaan akrab Sumarsono, saat ditemui di Monumen Nasional, Kamis, 9 Januari 2017.
Baca : Polda Turunkan 16 Ribu Personel Amankan Pilkada
Berdasarkan informasi yang diterima kepolisian, akan ada tiga aksi besar yang dilakukan menjelang dan saat hari pemilihan, yaitu pada 11, 12, dan 15 Februari 2017. Meski belum dipastikan jadi dilaksanakan dan telah diimbau untuk dihentikan, kepolisian tetap mengerahkan Brimob.
Menurut Soni, langkah pengamanan tersebut perlu dilakukan untuk memastikan Jakarta dalam kondisi aman. Sebab, Soni tak ingin situasi yang tak kondusif mempengaruhi pemilih saat melaksanakan hak suaranya. "Jangan sampai ada pemilih yang merasa tak aman saat ke TPS, nanti memerosotkan nilai partisipasi," ujarnya.
Rencananya, Jumat, 10 Februari 2017, akan dilaksanakan apel anggota pengamanan di Lapangan Monumen Nasional. Personel pengamanan, dari petugas kepolisian, Brimob, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), akan ikut serta.
Hari pemungutan suara pilkada DKI Jakarta akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017. Masa tenang kampanye dimulai pada 12 Februari 2017. Namun sejumlah pihak telah menggaungkan rencana aksi massa pada 11, 12, dan 15 Februari.
EGI ADYATAMA