TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi Eko Prasodjo menceritakan pengalamannya menjadi moderator dalam debat kandidat Pilkada DKI kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Eko mendampingi presenter Tina Talisa di atas panggung selama kurang lebih 2,5 jam lamanya. "Kaki saya pegel nih, 2,5 jam berdiri," kata Eko di Hotel Bidakara, Jumat, 27 Januari 2017.
Eko mengatakan mehnjadi moderator debat Pilkada merupakan kali pertama baginya. Pada saat yang bersamaan, Eko mengatakan dirinya juga ikut ambil peran sebagai seorang panelis. Menurut Eko, permintaan jadi moderator datang dari Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno.
Baca: Debat Pilkada DKI, Anies: Pemimpin Merangkul, Bukan Memukul
"Memang saat bersama KPUD DKI Jakarta saya diajukan sebagai panelis, merumuskan materi pertanyaan. Tapi tiba-tiba saya diminta jadi moderator. Saat itu saya langsung bilang ke Pak Sumarno apakah cocok saya jadi moderator?" ujar Eko.
Kemudian, Eko mendapat kabar bahwa dia akan didampingi Tina Talisa. Eko mengaku banyak belajar dari Tina yang lebih berpengalaman sebagai moderator. "Alhamdulillah di banyak kekurangan tadi saya bisa menyelesaikan tugas yang amat berat ini," ujar Eko.
Baca: Debat Pilkada DKI, Yel yel Kubu Agus-Sylvi Mendominasi
Sebagai seorang dosen sekaligus Guru Besar Ilmu Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Eko dinilai mengerti secara mendalam seluk-beluk birokrasi dan pemerintahan. Itu menurut Eko, alasan KPU DKI memilihnya menjadi moderator.
Dalam memandu acara debat Pilkada, Eko mengaku sempat kewalahan mengatur penonton karena sulit ditertibkan. Namun, kondisi tersebut ia sikapi dengan santai.
Ia menganggap sikap pendukung ketiga pasangan calon debat Pilkada wajar. Menurut dia, itulah dinamika dalam debat. "Ya, memang kalau diminta berhenti ya harus berhenti karena akan masuk ke pertanyaan selanjutnya. Kan enggak enak juga kalau debat itu senyap diam kan," kata Eko.
LARISSA HUDA