TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indikator Politik mengenai debat kandidat pasangan calon Gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI pada 13 Januari 2017 lalu, menunjukkan mayoritas warga Jakarta menilai sangat penting. Pasangan Ahok-Djarot masih melambung.
"Hampir 90 persen mengatakan debat cukup penting dan sangat penting," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi, Rabu, 25 Januari 2017. Burhanudin menyebutkan, sebanyak 45 persen menyatakan sangat penting dan 41 persen menyebut cukup penting.
Hasil tersebut, kata Burhanudin, sekaligus menjadi masukan bagi kubu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang sempat menyatakan bahwa debat tidak terlalu penting. "Data faktual tidak seperti itu," ujarnya.
Baca : Unggul di Survei Indikator : Kami Tidak Akan Sombong
Dari temuannya, pasangan Ahok-Djarot memiliki nilai tertinggi. Pasangan itu dinilai lebih positif dalam hal pemahaman masalah dengan perolehan angka 47 persen. Sedangkan dari segi program kerjanya, pasangan calon inkumben ini mendapat angka 46 persen.
Di urutan kedua, pasangan Anies-Sandi meraih angka 26 persen dan 28 persen untuk penilaian yang sama. Adapun pasangan Agus-Sylvi meraih hasil lebih rendah untuk pemahaman masalah yang didebatkan dan program kerjanya, yakni sama-sama mendapat 19 persen.
Selain itu, pasangan Ahok-Djarot juga paling bagus dalam penyampaian pendapat atau gagasannya, dengan perolehan 39 persen. Kemudian ditempel ketat oleh Anies-Sandi dengan 35 persen, sementara Agus-Sylvi 21 persen. Burhanudin melihat dalam debat kemarin, angka menjadi kekuatan Ahok. "Dia banyak mengeluarkan catatan yang bisa dicerna warga yang sebagian berpendidikan tinggi," ujarnya.
Dari analisis regresi logistik multinominal menunjukkan bahwa kinerja dan performa Ahok dalam debat berpengaruh signifikan terhadap dukungan pasangan nomor dua itu. Burhanudin menuturkan, jika pemilih puas atas kinerja Ahok maka cenderung memilih Ahok-Djarot. Begitu juga bila Ahok dinilai paling baik dalam debat. "Kalau Ahok dianggap terbaik maka mengurangi elektabilitas Agus dan Anies," ujarnya.
Dalam survei yang dirilis Indikator Politik, elektabilitas Ahok-Djarot juga menempati posisi tertinggi sebesar 38,2 persen. Disusul oleh pasangan Anies-Sandi sebesar 23,8 persen dan Agus-Sylvi sebesar 23,6 persen. Hasil tersebut merupakan simulasi pilihan kepada tiga pasangan calon.
FRISKI RIANA