TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Maruarar Sirait, mengapresiasi hasil survei Indikator Politik yang menempatkan elektabilitas pasangan nomor dua itu unggul di posisi teratas. “Kami tidak akan sombong dengan hasil,” kata Maruarar di kantor Indikator Politik, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Ahok-Djarot meraih 38,2 persen suara. Di bawahnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 23,8 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 23,6 persen. Survei juga menyebutkan ada peningkatan dukungan yang konsisten kepada Ahok-Djarot dalam dua bulan terakhir.
Baca: Elektabilitas Ahok Merangkak Naik, Ini Penyebabnya
Maruarar mengakui, dari beberapa survei sebelumnya, posisi Ahok anjlok. Namun, dengan tren peningkatan dukungan saat ini, ia meyakini hasilnya akan positif dalam tiga minggu ke depan sampai hari pemilihan.
Maruarar mengatakan, bila rata-rata pemilih di Jakarta merupakan pemilih yang rasional atau melihat kinerja dan rekam jejak, Ahok-Djarot akan menang satu putaran. Maruarar juga senang lantaran dalam survei dukungan berdasarkan sosio-demografi, Ahok-Djarot mendapat paling banyak suara berdasarkan lulusan sekolah dasar maupun yang tidak tamat.
Baca juga: Survei LSI: Sentimen Agama Menentukan di Pilkada DKI
Alasannya, selama ini, Ahok selalu dipersepsikan mendapatkan dukungan dari kelas menengah ke atas. “Ini mengkonfirmasi bahwa program Ahok bukan hanya mendapatkan dukungan dari kelas menengah atas, melainkan kelas tamatan SD pun mendukung Ahok. Program Ahok berorientasi kepada rakyat kecil,” ujar Maruarar.
FRISKI RIANA