TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan siap berdebat kapan saja dengan dua pasang calon lainnya. Alasannya, dia dan Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah berpengalaman memimpin Jakarta selama lima tahun terakhir.
“Ya kami siap. Kenapa Karena kami sudah (pengalaman) melaksanakan, sudah melakukan,” ujar Djarot usai beramah tamah dengan penghuni Rumah Susun Bumi Cengkareng Indah, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu, 21 Januari 2017.
Baca: Ahok-Djarot Andalkan Program Ini Saat Debat Pilkada
Namun, Djarot menolak membeberkan substansi program apa saja yang akan dilontarkannya bersama Ahok dalam debat kedua. “Soal apa yang sudah dilakukan, nanti kita sampaikan saat debat, dong. Kalau saya sampaikan sekarang tak seru,” ujar Djarot.
Djarot mengaku tidak mempersoalkan perkiraan pasangan calon mana yang akan unggul pada debat kedua Pemilihan Gubernur DKI tersebut. Ajang adu gagasan antara tiga pasangan calon itu akan diadakan pada 27 Januari dengan tema reformasi birokrasi dan penataan perkotaan.
"Bukan soal unggul tak unggul. Ini bukan pertandingan sepak bola atau futsal," ujar Djarot. Menurut Djarot, keunggulan tak ditentukan oleh persepsi pasangan calon, melainkan oleh warga DKI Jakarta. “Masyarakat Jakarta yang bisa tentukan mana (program) yang rasional, baik, cocok, dan terbukti bisa dijalankan,” ucap Djarot.
Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno mengatakan tema debat kedua dibuat lebih spesifik, agar paslon fokus menjawab. Dia menilai tema debat pertama terlalu padat, padahal durasi untuk menjawabnya cukup sempit.
Baca juga: Debat Kandidat, Djarot Sebut Tidak Seru
“Hanya 90 menit, karena 30 menit dipotong iklan. Rasanya kurang bisa mengakomodasi, jadi kami persempit temanya,” ujar Sumarno, Jumat kemarin.
YOHANES PASKALIS