TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berkampanye dengan melakukan aksi renang terbuka menyeberangi laut dari Pulau Panggang menuju Pulau Pramuka. Setelah berenang, Sandiaga menanam 333 batang pohon bakau dan 333 bibit terumbu karang di Pulau Pramuka di tengah rintik hujan.
“Penanaman mangrove ini bagian dari rencana kehadiran kami. Di Kepulauan Seribu ini, kami betul-betul meresapi apa yang dibutuhkan masyarakat Kepulauan Seribu,” kata Sandiaga, Sabtu, 21 Januari 2017.
Baca: Sandiaga Berenang Arungi Laut, Ini yang Terjadi
Sandiaga mengaku meresapi setelah beberapa jam sebelumnya dia mengikuti beberapa kegiatan di wilayah itu. “Di antaranya lomba masak dan renang di perairan terbuka,” ucap Sandiaga. Pada kesempatan itu, Sandiaga mensosialisasi rencana program pariwisata berbasis konservasi.
“Kami harapkan nanti di Kepulauan Seribu tidak hanya digalakkan pariwisatanya untuk membantu ekonomi di sini, tapi juga jangan sampai kita melalaikan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Sandiaga menuturkan warga setempat mengeluhkan wave barrier atau tanggul penahan ombak yang dibangun di tepi pantai. Menurut Sandiaga, untuk memecah gelombang laut, dapat dilakukan dengan penanaman pohon bakau. “Padahal kearifan alam itu kan ada sebetulnya pada mangrove. Hutan bakau itu lebih mengena,” kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, anggaran pembuatan wave barrier yang menghabiskan dana Rp 7 miliar dapat dialokasikan untuk kegiatan yang lebih produktif. “Itu bisa digunakan untuk komunitas di sini, akan lebih tinggi dampaknya,” ucapnya.
Baca juga: Anies Janjikan Gedung Pertemuan kepada Warga Kepulauan Seribu
Jadi, ujar Sandiaga, semua butuh kebijakan berbasis kearifan lokal dan alam. “Sehingga kita tidak memaksakan kehendak pusat untuk menanamkan kebijakan berbasis daratan,” tutur Sandiaga.
CHITRA PARAMAESTI