TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, ditemui seorang kusir delman bernama Dona Alfaputra. Dona mengeluh karena angkutan wisata delman tidak boleh beroperasi di sekitar kawasan Monumen Nasional. Sandiaga berjanji akan membantu mereka, di antaranya dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris.
Dona mengadu kepada Sandiaga yang kampanye di Kemanggisan Hillir, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat, 20 Januari 2017. Dona berharap, jika pasangan Anies-Sandi terpilih memimpin Jakarta, larangan delman masuk Monas dicabut. "Pak, kalau terpilih, apakah Bapak bakalan mencabut larangan delman di Monas?" tanya Dona kepada Sandiaga.
Dona mengaku dia sudah 15 tahun menjadi kusir delman. Area Monas merupakan tempat favoritnya menjajakan delman karena di tempat ini banyak turis. Pelancong sangat suka naik delman keliling Monas.
Sejak dilarang masuk Monas, Doma mengatakan terpaksa mencari penumpang dengan keliling kampung. Namun hasilnya amat minim. Tidak banyak penduduk di perkampungan mau menumpang delman. "Yang naik anak-anak, bayar Rp 1.000 atau Rp 2.000. Daripada menganggur, saya dan kuda perlu makan juga, kan," kata Dona.
Dona mengisahkan delman di Monas dilarang Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. Kebijakan ini diberlakukan Ahok sebelum mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI lagi. "Tentu saja kecewa karena delman ini ciri khas Betawi tapi dilarang beroperasi di Monas."
Sandiaga berjanji akan memberdayakan delman yang ada di Jakarta. Bahkan nantinya para kusir bakal dibekali latihan bahasa Inggris agar mempermudah mereka berbicara dengan orang asing. "Kami tidak akan hapus delman, justru akan kami berdayakan dan berikan pelatihan bahasa Inggris," tutur Sandiaga.
Dalam pilkada Jakarta, terdapat tiga pasangan calon yang bersaing. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera dengan nomor urut tiga, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) dengan nomor urut satu, dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dengan nomor urut dua.
ANTARA