TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jakarta, Muhammad Taufik, meminta Komisi Pemilihan Umum Jakarta untuk memverifikasi hasil sigi dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA yang dirilis pada Selasa 17, Januari 2017. Taufik menduga lembaga survei tersebut terafiliasi oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
“Lingkaran Survei kan memang lembaga surveinya salah satu pasangan calon. Jadi di survei mereka Anies-Sandiaga enggak pernah menang,” ujar Taufik kepada Tempo, Rabu, 18 Januari 2017. Dalam survei LSI bentukan Denny J.A. yang digelar pada 5-11 Januari 2017 itu, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berada di posisi paling buncit dengan angka 21,4 persen.
Baca: Survei LSI Denny JA, Anies-Sandi Tersingkir di Putaran Pertama
LSI memperkirakan pasangan itu akan tersingkir di putaran pertama karena selalu di posisi buncit dalam enam kali survei oleh enam lembaga. Anies-Sandi, kata survei itu, mendapat dukungan 21,4 persen, jauh di bawah pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan 32,6 persen dan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni sebesar 36,7 persen.
Pasangan Anies-Sandiaga dalam survei LSI selalu ada di posisi terbawah dalam enam kali survei sejak November 2016. Taufik mengatakan, metodelogi yang dipakai oleh LSI perlu dicek untuk mengetahui apakah hasil survei tersebut valid atau tidak. “Hasil survei internal dengan survei LSI amatlah berbeda,” ujar Taufik.
Baca juga: Survei LSI Denny JA, Anies-Sandi Punya Problem Marketing
Taufik menyebut dalam survei internal, Anies-Sandi berada di posisi teratas. Tapi, Taufik belum mau menyebut persentasenya. "Jangan masyarakat dibohongi kalau mau menang-menang di survei lah. Masak lembaga survei bertentangan dengan rakyat," kata Taufik.
DEVY ERNIS