TEMPO.CO, Jakarta - Pengamanan menuju lokasi debat kandidat pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta cukup ketat. Belasan aparat kepolisian membentuk barisan memanjang dari pintu kaca Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Januari 2017.
Memasuki pintu kaca, pengunjung wajib melewati pintu yang dipasangi metal detector. Pengunjung juga harus memperlihatkan isi tasnya kepada petugas. Ada dua gerbang pendeteksi logam yang disiapkan. Setelah melewati gerbang itu, pengunjung masih harus melewati pemeriksaan seluruh tubuh oleh polisi sesuai dengan jenis kelamin.
Baca: Debat Pilkada DKI, Begini Panggung Agus, Ahok dan Anies
Untuk wartawan, polisi memintanya mengenakan identitas khusus yang diberikan Komisi Pemilihan Umum DKI. Identitas itu berupa kalung kuning. Sedangkan pendukung pasangan calon diminta menunjukkan kartu undangan. Pendukung diwajibkan melakukan registrasi di dekat pintu masuk Ruang Birawa.
Seusai registrasi, pendukung akan mendapatkan kalung identitas. Kalung dengan tali hitam dibagikan kepada pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, warna merah bagi pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan warna putih untuk pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Di dalam hotel sendiri, terdapat puluhan aparat kepolisian yang berkeliling dan siaga di sejumlah titik. Setiap pintu di sisi Ruang Birawa, tempat diadakannya debat, tak luput dari penjagaan. Pengunjung yang boleh memasuki venue utama itu hanya pendukung, fotografer, dan stasiun televisi yang menjadi media partner penyiaran.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana mengatakan pihaknya menurunkan sekitar 1.700 personel untuk mengamankan jalannya debat perdana calon kepala daerah DKI. “Kami melakukan pengamanan berlapis,” ucapnya.
FRISKI RIANA | AVIT HIDAYAT