TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menanggapi dengan santai hasil survei Penelitian dan Pengembangan Kompas yang menempatkan elektabilitasnya di peringkat dua. Posisi pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat berada di bawah pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Elektabilitas Agus-Sylviana tercatat mencapai 37,1 persen. Sementara elektabilitas Ahok-Djarot 33 persen. Sedangkan pasangan calon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno, hanya memperoleh 19,5 persen. Dari survei tersebut, 10,4 persen responden belum menentukan pilihan.
"Kami harus kerja keras saja. Saya tidak tahu cara menyalip, kalau di dalam Kristen tidak boleh menyalip. Kami tidak mau nyalip (Agus), mau lompat saja," ucap Ahok seraya berkelakar, di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Desember 2016.
Survei itu juga mencatat pemilih pasangan Ahok-Djarot paling loyal dibandingkan dengan pemilih dua pasangan lain. Artinya, sebagian besar pemilih sudah mantap dengan pilihannya dan tak akan mengubah pilihannya hingga hari pencoblosan. Setidaknya, 61,7 persen pemilih pasangan Ahok-Djarot dinilai loyal. "Sudah tunggu tanggal 15 saja," ucap Ahok.
Adapun pemilih loyal Agus-Sylvi tercatat 55,9 persen, sementara pemilih loyal Anies-Sandi 54,5 persen. Sebaliknya, responden yang menyatakan masih mungkin berubah pilihan paling tinggi ada di pemilih pasangan Anies-Sandi, yakni 26,3 persen, kemudian pemilih Agus-Sylvi 21,9 persen, dan Ahok-Djarot 16,7 persen.
LARISSA HUDA
Baca juga:
Ahok: Semua Bisa Penjarakan Saya, Tapi Tidak Idenya
Anies-Sandi Jadikan Rabu sebagai Hari Pertemuan Anak Muda