Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilkada Kota Yogya: Calon Debat Krisis Air & Isu Perempuan

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sejumlah petugas sedang membersihkan kotak suara bekas pemilihan presiden di Gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Yogyakarta, 5 Oktober 2016. Kebutuhan Pilkada Kota Yogyakarta Februari 2017 mendatang sebanyak 850 buah kotak suara dengan 796 tempat pemungutan suara.  TEMPO/Pius Erlangga
Sejumlah petugas sedang membersihkan kotak suara bekas pemilihan presiden di Gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Yogyakarta, 5 Oktober 2016. Kebutuhan Pilkada Kota Yogyakarta Februari 2017 mendatang sebanyak 850 buah kotak suara dengan 796 tempat pemungutan suara. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua calon Wakil Wali Kota Yogyakarta Achmad Fadli dan Heroe Poerwadi tampil dalam satu forum diskusi dan berdebat menjawab pertanyaan krisis air karena masifnya pembangunan hotel dan persoalan perempuan.

Mereka berbicara dalam diskusi publik Beranda Perempuan bertajuk Menguji Perspektif Perempuan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta 2017. Diskusi ini digelar oleh Divisi Gender Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta, Yayasan Satunama, dan Balairung Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di Gelanggang Mahasiswa UGM Yogyakarta, Selasa, 6 Desember 2016.

Achmad Fadli, calon Wakil Wali Kota Yogyakarta yang berpasangan dengan calon Wali Kota Imam Priyono, mengatakan Yogyakarta menjadi lokomotif pendidikan dan pariwisata. Banyaknya orang yang datang ke Yogyakarta untuk berlibur membuat Yogyakarta perlu menyiapkan tempat untuk menginap. “Tetapi rupanya bangunan hotel tidak memperhitungkan lingkungan sehingga membuat air umur menjadi berkurang,” kata dia.

Menurut dia, banyaknya bangunan hotel yang menjulang juga menghalangi warga Yogyakarta mendapatkan cahaya matahari yang utuh karena terhalang gedung-gedung itu. Selain itu, hotel yang bertebaran di Yogyakarta juga tidak menggambarkan kekhasan Yogyakarta.

Achmad Fadli punya solusi untuk persoalan itu. Bila ia terpilih, maka ia dan Imam Priyono akan memberi kemudahan aturan bagi masyarakat yang hendak membangun penginapan atau homestay berbentuk joglo dan limasan. “Supaya orang bisa masuk ke kampung-kampung dan industri lokal akan mendunia. Tidak kekurangan air,” kata dia.

Heroe Poerwadi, Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta pasangan Calon Wali Kota Haryadi, mengatakan persoalan air tidak hanya terjadi di Kota Yogyakarta, melainkan di Jawa. Dia mengutip pakar yang memahami persoalan ketersediaan air yang menyatakan Jawa akan kesulitan air 50 tahun lagi karena terlalu padat penduduk. “Air jadi problem Jawa dan itu sudah disampaikan 15 tahun lalu oleh pakar,” kata Heroe.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia punya solusi untuk mengatasi krisis air, yakni dengan memperbanyak sumur resapan. Kota Yogyakarta, kata dia sejak puluhan tahun yang lalu telah mensyaratkan pembuatan sumur resapan pada setiap bangunan. Hal itu menurutnya ada dalam izin mendirikan bangunan.

Ia mengatakan untuk menghasilkan air yang melimpah perlu konservasi. Caranya dengan membuat sumur resapan lebih banyak agar mengikat air hujan. Selain itu, ia menawarkan ruang terbuka hijau.

Ihwal maraknya pembangunan hotel, Heroe mengatakan yang terlibat langsung dalam proses perizinan hotel adalah pemerintahan kepemimpinan Haryadi dan Imam Priyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta. Achmad Fadli saat itu juga menjabat Asisten Pemerintahan. “Pak Fadli adalah Asisten Pemerintahan yang tahu perizinan termasuk bangunan,” kata Heroe.

Tapi, Achmad Fadli menepis tuduhan Heroe. Menurut Achmad Fadli sebagai pegawai pemerintahan ia hanya menjalankan perintah dari Wali Kota Yogyakarta yang saat itu menjabat, yakni Haryadi Suyuti. “Asisten tidak punya wewenang ambil keputusan. Baca lagi dong struktur pemerintahan,” kata Achmad Fadli.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

12 jam lalu

Kontes robotik sepak bola UGM di Yogyakarta. Dok.istimewa
Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

Wisatawan bisa melihat kontes robot, pameran teknologi, hingga e-sport di Yogyakomtek Taman Pintar Yogyakarta akhir pekan ini.


Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

18 jam lalu

Suasana Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024 di Lapangan Gading Gunungkidul Yogyakarta, Selasa, 17 September 2024. Dok.istimewa
Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.


Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

2 hari lalu

Kepolisian Resort Kota Yogyakarta mengamankan bus pariwisata yang mengangkut wisatawan asal Gresik Jawa Timur yang menabrak pengendara motor hingga tewas di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024. Dok. Polresta Yogyakarta
Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.


Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Para abdi dalem Keraton Yogyakarta membagikan hasil bumi gunungan dalam Gerebeg Maulud di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Senin 16 September 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.


Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

3 hari lalu

Kepadatan kendaraan di area jalan menuju Taman Sari Keraton Yogyakarta Minggu (15/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.


Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

3 hari lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.


Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

3 hari lalu

Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

4 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

5 hari lalu

Gumuk Pasir di Parangtritis (geoparkjogja.jogjaprov.go.id)
Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.


Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

5 hari lalu

Wisatawan berjubel di depan Pasar Beringharjo. Mereka masih menikmati Kota Yogyakarta pada awal tahun, Rabu, 1 Januari 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.