TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menanggapi santai atas hasil sejumlah survei yang menyebutkan bahwa elektabilitas pasangan calon inkumben terus menurun.
"Survei turun rapopo (tidak apa-apa)," kata Djarot di posko pemenangan Basuki-Djarot, Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Desember 2016.
Djarot mengatakan dirinya tidak takut akan survei yang belakangan menunjukkan hasil yang kurang baik untuk dirinya dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Menurut Djarot, survei juga menunjukkan hasil serupa ketika PDI Perjuangan mencalonkan Joko Widodo-Ahok sebagai pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta pada pilkada 2012. Contoh terbaru, dia menyebutkan, kemenangan yang diraih Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya tidak diunggulkan dalam berbagai survei.
Djarot menambahkan, hasil survei belakangan ini malah semakin memecutnya untuk turun ke bawah dan memperkuat dukungan dari akar rumput. Dia berujar survei bersifat dinamis, sehingga dirinya tidak percaya akan hasilnya, baik itu menyatakan elektabilitas Ahok-Djarot naik atau turun.
"Paling-paling hampir kalah, artinya menang. Enggak apa-apa. Jadi jangan takut. Makin banyak survei bagus, lumayan kan surveyor banyak order," tutur Djarot disambut tawa pengunjung.
Beberapa survei yang menyatakan elektabilitas Ahok-Djarot turun, di antaranya lembaga survei Indikator Politik Indonesia dan Poltracking Indonesia. Berdasarkan hasil sigi yang dirilis Indikator, elektabilitas Ahok-Djarot hanya sebesar 26,2 persen.
Hasil itu menempatkan pasangan inkumben itu di posisi kedua, setelah pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 30,4 persen. Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di posisi buncit dengan 24,5 persen.
Adapun tingkat elektabilitas Ahok-Djarot dalam survei Poltracking mencapai 22 persen. Sementata popularitas Ahok masih cukup tinggi, yaitu 94,8 persen, dan unggul dibanding dua pasangan lainnya. Hasil survei Poltracking melibatkan 1.200 responden.
Dari survei itu, sebanyak 27,92 persen memilih pasangan Agus Harymurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan sebanyak 20,42 persen memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sedangkan 29,66 persen responden menyatakan tidak tahu.
Baca:
Apa yang Membuat Ahok Begitu Yakin Tak Menistakan Agama?
Tak Berangkat, Kiper Senior Chapecoense Selamat dari Tragedi
Jaksa Tak Jerat Ahok dengan UU ITE, Ini Alasannya
FRISKI RIANA