Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paguyuban Bangka Tidak Dukung Ahok: 'Dia Akan Masuk Penjara'  

image-gnews
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapatkan marga Karo-karo dari Suku Karo, Sumatera Utara, di Rumah Lembang, Jalan Lembang, Jakarta Pusat, 18 November 2016. TEMPO/Larissa
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapatkan marga Karo-karo dari Suku Karo, Sumatera Utara, di Rumah Lembang, Jalan Lembang, Jakarta Pusat, 18 November 2016. TEMPO/Larissa
Iklan

TEMPO.COPangkalpinang – Paguyuban Musyawarah Kekeluargaan Masyarakat Bangka se-Jakarta Raya (MKMB-Jaya) menyesalkan upaya sekelompok orang yang mengatasnamakan paguyuban dan dimanfaatkan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kegiatan seni-budaya tersebut digelar sekelompok orang yang mengaku mengatasnamakan masyarakat Bangka Belitung dan dimanfaatkan oleh Ahok," kata Sekretaris MKMB Jaya Secarpiandy, Senin, 28 November 2016.

Pada Minggu, 27 November 2016, berlangsung pergelaran budaya daerah di Anjungan Bangka Belitung Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Dalam acara itu, hadir Ahok dan Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM. Saat itu, Ahok kembali meminta maaf kepada umat Islam dan warga Bangka Belitung atas ucapannya yang menyinggung Al-Quran Surat Al Maidah. 

Secarpiandy menjelaskan, seharusnya semua kegiatan masyarakat Bangka Belitung di Jakarta hanya boleh dilakukan MKMB dan IKMB. Menurut Secarpiandy, sekelompok orang yang menggelar kegiatan tersebut memanfaatkan situasi seakan-akan masyarakat Bangka Belitung mendukung Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Padahal MKMB dan IKMB sama sekali tidak berperan dalam kegiatan tersebut.

“Kalau Ahok tidak melakukan kesalahan fatal dengan melakukan penistaan agama dan menyakiti umat Islam, tentu kita setuju Ahok jadi gubernur. Jadi tidak pantas masyarakat Bangka Belitung mendukung dia yang ujung-ujungnya nanti akan masuk penjara,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secarpiandy mendesak kelompok orang yang menggelar kegiatan seni-budaya tersebut untuk memberikan klarifikasi kepada masyarakat Bangka Belitung bahwa mereka tidak mengundang Ahok dan menjelaskan bahwa sebenarnya Ahok sendiri yang datang dan memanfaatkan kegiatan tersebut. “Kita masyarakat Bangka Belitung tetap konsisten mendukung penegakan hukum secara benar terkait dengan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Mau orang Bangka Belitung apa bukan, hal itu tidak dapat ditoleransi,” tuturnya.

Sebelumnya, Panglima Dewan Pemuda Bangka Belitung (DPBB) Johan Murod telah meminta masyarakat Bangka Belitung yang berdomisili di Jakarta untuk tidak memilih Ahok dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017. Menurut mereka, sikap dan gaya kepemimpinan Ahok mengecewakan masyarakat Bangka Belitung.

“Kami sangat kecewa dengan sikap Ahok yang sama sekali tidak mencerminkan budaya sebagai orang Bangka Belitung yang sangat familiar dan friendly. Kami imbau warga Bangka Belitung di Jakarta dan warga Jakarta sendiri untuk tidak memilih Ahok dan memilih pemimpin yang berkelakuan baik, punya etika, sopan santun, dan tidak membuat suasana masyarakat bergejolak,” ucapnya.

SERVIO MARANDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menunjukan buku karya Basuki Tjahaja Putnama berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 16 Agustus 2018. TEMPO/Imam Hamdi
Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.


Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Pendukung Basuki - Djarot membentangkan spanduk saat peresmian revitalisasi kompleks Lapangan Banteng, di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Aksi ini berlangsung selama 5 menit sebelum dubuarkan oleh petugas keamanan. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.


Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.


Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam acara yg diselenggarakan oleh para relawan itu, Ahok menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foto: TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.


Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Salah satu karangan bunga yang berisi ucapan terima kasih pada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama (Ahok) serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memenuhi sudut Balai Kota DKI Jakarta, 9 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.


Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach dan Lita Zen ikut memeriahkan  acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Gubernur 2012-2017 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 14 Oktober 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.


Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.


Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.


Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo usai rapat koordinasi terbatas di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, 6 Februari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.


Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyapa warga Jakarta saat meninggalkan Balai Kota Jakarta, 13 Oktober 2017.  Posisi Djarot akan digantikan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Senin, 16 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

Menjelang berakhirnya masa tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, relawan menggelar pesta di Lapangan Banteng.