TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kembali mendapat penolakan saat kampanye blusukan ke Cipinang, Jakarta Timur, pada Rabu, 16 November 2016.
Puluhan orang menghadang Djarot saat berjalan di gang perumahan warga di Jalan Mujahidin, Cipinang Sodong, RT 02 RW 17, Jakarta Timur.
Dari pantauan Tempo, aksi penolakan kedatangan calon wakil gubernur inkumben itu berlangsung pukul 15.40. Terjadi aksi adu mulut dan saling dorong antara massa yang menolak kedatangan Djarot dan massa berpakaian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pendukung Djarot. Aksi ini mendapat pengawalan Kepolisian Resor Jakarta Timur.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Ahok Bisa Tetap Ikut Pilkada Bila...
Massa dari kedua belah pihak saling meneriakkan yel-yel. Massa yang menolak Djarot bersalawat, sementara massa PDIP menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
Untuk menghindari keributan, Djarot mengambil pengeras suara dan meminta para pendukungnya tidak terprovokasi. "Kita di sini dengan niat baik, kita minta izin mau lewat, jangan dilawan, kalian tidak boleh terprovokasi, serahkan kepada pihak kepolisian," ucapnya.
Simak: Ahok Tersangka, Dua Pelapor Dimintai Keterangan
Djarot mendapat pengawalan dari kepolisian melewati barikade massa yang menolak. Sedangkan para pendukung Djarot tidak diizinkan lewat. Massa yang menolak Djarot terus mendesak. Akhirnya polisi meminta kedua kelompok mundur dan membubarkan diri.
ALAN KUSUMA | SETIAWAN ADIWIJAYA