TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Djarot Saiful Hidayat, mendapat penolakan warga saat blusukan ke RW 06 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin, 14 November 2016.
Menanggapi penolakan itu, Djarot tak merasa takut. Bahkan, ia mempersilakan warga jika memang ingin menolak kedatangannya. "Semakin keras dia mengintimidasi, semakin kami berani," ujar Djarot di Jakarta Pusat, Senin, 14 November.
Di tengah aksi penolakan warga, Djarot tampak berbincang dengan salah satu tokoh masyarakat mengenakan peci putih. Setelahnya, ia melanjutkan blusukan dan menelusuri RW 01, Jalan Karanganyar, Gang III.
Berdasarkan pantauan Tempo, warga RW 01 menyapa baik kehadiran Djarot. Sebab, warga pun menyalami Djarot, foto bersama, dan berdialog.
Baca: Pengamat: Agus-Sylviana Mampu Menangkap Keinginan Warga DKI
Meski begitu, mantan Wali Kota Blitar ini menganggap, penolakan seperti itu tidak baik. Djarot menuturkan, beberapa warga berpesan kepadanya agar tak takut, tabah, dan tetap maju dalam pemilihan kepala daerah 2017. "Artinya, mereka menaruh harapan besar," tutur Djarot.
Sebelumnya, Djarot juga mendapat pengalaman serupa di wilayah Kembangan, Jakarta Barat. Ia mengaku akan tetap blusukan ke beberapa wilayah di Ibu Kota. Bahkan, Djarot tidak mau merahasiakan lokasi kedatangannya.
Djarot pun meminta kepada kepolisian agar tak menurunkan banyak anggota keamanan. Sebab, dia ingin memberi pendidikan demokrasi kepada masyarakat. "Kami akan tetap temui. Mereka masih belum paham (cara berdemokrasi)," katanya menjelaskan.
LANI DIANA